EXTRA CHAPTER: CHILD

738 70 9
                                        

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Percaya atau tidaknya akan hal ini, ada seorang pendeta agung pernah mengatakan : Jiwa yang terlalu kotor, dewa Hades tidak akan memberi ampunan kepada-nya.

Apa yang dikatakan sang pendeta yang agung, tercatat dalam pikiran setiap penerus nya. Melalui abad demi abad, yang tidak terhitung kan berapa lama sejak ungkapan yang diucapkan dengan penuh ketakutan itu.

Namun, sedikit yang mengetahui kebenaran akan arti kalimat tersebut.

Dimana memiliki arti, bahwa jiwa yang begitu gelap tidak akan diberikan kesempatan dalam alam pengadilan untuk membela diri, dan tidak akan dilahirkan kembali ke dunia.

Dan sosok yang terlahir ribuan tahun itu mengetahui hal ini, pandangan nya dengan warna netra yang berubah sepenuhnya. Bukan lagi hazel yang terdapat disana, melainkan abu-abu sedikit campuran hijau.

Surai yang seharusnya perak, kini secara keseluruhan menjadi hitam.

Jaemin, atau seharusnya sosok yang mulia pangeran pertama Griffith. Dimana sepenuhnya menjadi iblis, tidak terlahir kembali bahkan ketika dengan tangannya sendiri menghancurkan jiwa Pangeran Charlotte. Ia hanya bisa memejam erat, dengan menahan batin nya yang terluka begitu parah.

Saat ini, sosok yang semakin dingin disana memandang dengan angkuh kepada seorang pria dengan pakaian formal. Yang bersujud kepada nya dengan keseluruhan tubuh bergetar diluar kendali.

Dirinya melangkah dengan penuh ketenangan yang dingin, ketukan langkah itu mengalun seperti lonceng kematian bagi seorang pria baya disana.

Tangan itu terulur, ujung jemarinya menyentuh salah satu buku yang tersusun di rak yang berada dalam ruangan ini. Tanpa menoleh-- suara yang begitu menekan dan dingin mengalun.

"Apa mau mu?"

Diberikan pertanyaan seperti ini, dengan cepat— sosok pria disana sedikit mendongak. Menatap Jaemin yang berpakaian dengan model begitu sama dengan era sekarang.

Modern.

Ketakutan menjalar melalui seluruh saraf nya, dengan hati-hati berkata "Tu-tuan yang agung, hamba manusia rendah ini meminta bantuan tuan untuk memperkuat jabatan yang saat ini hamba punya."

Kalimat itu tertuang dengan nada penuh ketakutan. Pandangan pria itu memejam, ketika dirasa hawa dingin yang menusuk tulangnya.

Jaemin memandang, kedua mata abu disana penuh kedinginan yang tidak ada ujungnya. Tiada binar yang dulu selalu terlihat, ketika memandang penuh teduh tanpa disadari nya kepada satu sosok yang telah di binasakan dengan tangannya sendiri.

"...kau pejabat tinggi yang dikenal akan kejujuran nya, siapa yang akan menyangka dibalik wajah teduh ini ternyata sosok pemuja iblis berdarah dingin." Ungkapan ini terucap, dengan nada penuh kerendahan kepada sosok pria yang telah melakukan ritual persembahan kepada nya sejak dua tahun lalu.

Namun, untuk pertama kalinya. Jaemin memilih menerima panggilan ritual persembahan itu saat ini.

Pria itu tetap membisu, menunduk penuh kepatuhan dan ketakutan yang tidak bisa dijelaskan oleh sosok itu sendiri.

Mendengus dingin, pandangan dingin disana menatap— kemudian tangannya terulur diikuti aliran bayangan hitam begitu pekat keluar dari ujung jarinya, menuju sosok pria yang masih bersujud.

Bayangan pekat itu bergelombang dengan perlahan, bergerak menuju titik yang di tuju.

Pria itu terkejut, dan menjerit penuh kesakitan berikutnya ketika bayangan begitu pekat memasuki tubuhnya.

Obsessed┌[jaemrén]┘✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang