XVIII

2.4K 137 39
                                        

-----------¹⁸±
𝑃𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡𝑎𝑛!
𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑅18
𝐵𝑎𝑖𝑘 𝑖𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑘𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑛, 𝑠𝑒𝑥, 𝐵𝐷𝑆𝑀, 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘
𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖. 𝐴𝑢𝑡ℎ𝑜𝑟 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘
𝑚𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑘𝑜𝑒𝑛𝑠𝑖𝑛𝑦𝑎
𝑠𝑒𝑘𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ.
-----------

Keadaan yang begitu berbeda, hanya membawa kesuraman diwaktu yang entah seharusnya langit begitu indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan yang begitu berbeda, hanya membawa kesuraman diwaktu yang entah seharusnya langit begitu indah. Tetapi, bahkan sang awan berwarna hitam menutupi keindahan langit dengan membawa keresahan yang tiada kejelasa

Sosok indah yang memandang dengan kerapuhan disana, me
mikirkan begitu banyak hal akan kepergian nya yang begitu lama.

Keberadaan nya yang begitu ditakuti dan kebencian yang masih berada didalam jiwa nya, tiada yang berubah. Akan tetapi, ketukan di nurani membuat nya kembali dilanda keputusasaan.

Mengapa Renjun harus bersimpati kepada sosok yang menghancurkan kehidupan nya?

Dirinya kembali memutar pemandangan semalam, dimana sang pangeran pertama yang diketahui selalu memiliki sikap yang begitu angkuh dan keras. Begitu sulit untuk menemukan kelembutan serta ketulusan disana. Menangis dengan rengkuhan yang begitu erat kepada sang bunga.

Kalimat penuh kerinduan yang tertuang untuk nya, dan ungkapan manis penuh kehangatan. Jangan lupakan pandangan yang terdapat kelembutan didalam netra yang begitu tajam.

Pangeran Charlotte menghela nafas, meskipun demikian. Jika benar bahwa diri nya mulai menerima sang tirani tersebut masuk kedalam lembaran kisah kehidupan nya, maka pangeran ini tidak dapat melakukan apapun.

Begitu terfokus dengan segala pemikiran yang ada, sang bunga Nightingale tidak merasakan bahwa yang menjadi pemikiran utamanya kini merengkuh dengan penuh kelembutan dibalik tubuh ramping dan kecilnya.

"...apa yang mengganggu mu?"

Tidak, sampai suara berat dengan nada yang halus. Hampir berbisik didekat telinga nya, mampu membuat pangeran Renjun terbangun dari segala pemikiran.

"Tidak ada." Reaksi yang diberikan cukup membuat Renjun terkejut, tidak pernah menduga bahwa dia akan menjawab dengan begitu dingin.

Apakah ini reaksi alami dari raga dan jiwa nya?

Keheningan mengisi bagian kedua sosok disana, tidak ada yang berniat membuka sebuah obrolan. Memilih untuk membisu, memandang jauh kepada jendela kaca yang menampilkan cuaca begitu buruk.

"Pangeran,"

Suara itu menyapa, seiring rengkuhan yang semakin erat. Membuat sosok lain berkerut samar, namun memilih untuk tidak bersuara sama sekali.

Obsessed┌[jaemrén]┘✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang