Tuk!
"Eh?"
Sosok itu berkedip sejenak, lalu memandang kepada pelaku yang menaruh sekotak susu yang belakangan ini menjadi favoritnya setiap dirinya pergi menuju kantin, ataupun di minimarket.
Kepala bersurai kecokelatan tua itu mengangkat sedikit kepalanya untuk memandang kepada sang pemberi "ini... Untuk ku?" Suara itu terdengar ragu.
Suara senandung adalah pertanda bahwa yang dikatakan nya benar.
Meskipun dilanda kebingungan karena tidak biasanya, sahabat kakak nya yang begitu terkenal di universitas nya menambah ilmu memberikan sesuatu. Namun, sosok nya memilih tersenyum manis.
"Terimakasih banyak, Kak Jae—"
"JAEMIN!!! KAU SEDANG APA DENGAN ADIK KU HAH?!"
Pria yang memberikan sekotak susu dan merupakan teman kakaknya itu mendengus kasar "Berisik sekali." Lalu kembali memandang kepada sosok yang masih terkejut mendengar pekikan tadi "...kakak mu itu menyebalkan, ya?"
Yang ditanya hanya tersenyum penuh kecanggungan, tidak lama sosok lain yang tadi berseru penuh protes kepada pria yang bernama Jaemin. Memandang penuh tatapan menyelidik.
"Apa itu?" Nada ketus yang digunakan kakaknya membuat sosok yang ditanya, yaitu sang adik mendengus.
Mengangkat sekotak susu itu, lalu berbicara "Susu yang menjadi kesukaan ku, akhir - akhir ini." Jawab sang adik dengan malas.
Lalu menoleh kepada sahabatnya yang begitu acuh dengan keberadaan nya, begitu sibuk memandang sosok adik manis nya. Berhasil membuat perempatan imajiner tercipta.
Sialan ?
Iya, sialan!
"Dari siap—"
"Aku." Suara tanpa nada disana mengalun, menyela kalimat yang mungkin akan tercipta sesi interogasi seperti menanyakan kronologi kasus yang begitu mengerikan.
Sosok pria lain itu mengerutkan kening, memandang sahabat nya penuh kecurigaan. Kemudian, Jeno memandang kepada adik nya yang sekarang menikmati sekotak susu tersebut.
"Tidak kau masukan apa - apa kan?"
"Hah?"
Jeno mengangkat kedua bahu nya begitu acuh, lalu memandang ke sembarang arah dengan berkata begitu santai "Yaa~ semisal kamu memberikan susu itu, dan sudah kamu berikan hal seperti racun tikus, sianida, atau narkoba mungkin?"
Mendengar kalimat yang diucapkan, membuat Jaemin memandang malas sahabat nya.
Jeno ini begitu posesivves kepada adik nya, ketika ada orang lain yang berani menunjukkan niat melakukan pendekatan kepada sang adik ataupun mengajak nya berkencan. Maka, bersiap lah untuk mendapatkan deretan kalimat penuh interogasi ditambah aura yang begitu suram dari sosok Jeno kakak dari Huang Renjun.
Kenapa marga kedua nya berbeda? Ini disebabkan karena keduanya sebenarnya merupakan sepupu dari ibunya Renjun, dan sejak kecil kedua nya selalu bersama. Membuat Jeno menganggap Renjun sebagai adik nya, walaupun kenyataannya tuan muda Lee itu memiliki seorang adik kandung. Tapi menurut informasi yang diberikan oleh Jeno, adik nya begitu menyebalkan tidak seperti Renjun yang begitu lucu.
Tentu yang dihadiahkan pandangan penuh tanpa minat oleh Jaemin, ketika penjelasan itu terungkap.
"Jadi, bagaimana kencan mu dengan anak hukum itu?" Jeno memberikan pertanyaan dengan penasaran, seperti apa kisah yang akan didengar tentang percintaan adik nya kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed┌[jaemrén]┘✓
FanfictionSemuanya berawal dari kedatangan Renjun sebagai tamu dari kerajaan seberang, omega dengan wajah cantik dan manis itu begitu menarik banyak perhatian. Ditambah aromanya yang manis, gawatnya itu semua tidak luput dari perhatian sang pangeran. WARN!🔞 ...
![Obsessed┌[jaemrén]┘✓](https://img.wattpad.com/cover/286608347-64-k7759.jpg)