Semuanya berawal dari kedatangan Renjun sebagai tamu dari kerajaan seberang, omega dengan wajah cantik dan manis itu begitu menarik banyak perhatian. Ditambah aromanya yang manis, gawatnya itu semua tidak luput dari perhatian sang pangeran.
WARN!🔞
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam yang begitu tenang, seakan tidak ada hal buruk yang akan terjadi. Para angin berhembus melewati perkotaan. Dimana, terdapat seorang anak kecil yang memandang penuh kekaguman rembulan dan bintang diatas langit malam. Disalah satu rumah sederhana, terletak disalah satu kawasan wilayah kerajaan Atkinson.
Tangan kecil itu terulur-- seolah hendak menggapai keindahan malam yang begitu mampu menenangkan jiwa. Mata kecilnya berbinar penuh kesenangan yang tidak berujung, kedua belah bibir itu terbuka kecil dengan gerakan samar. Seperti bergumam, betapa indahnya para bintang yang menemani sang rembulan disana.
"Begitu cantik..." Dia bergumam penuh pujian dengan lirih, begitu bergembira menemukan pemandangan malam ini.
Dalam waktu lima detik setelah sang anak melantunkan pujiannya terhadap keindahan malam, alunan pintu yang terbuka mengalihkan perhatian sosok kecilnya. Menoleh, hanya untuk menemukan sosok wanita yang memiliki gender kedua omega dengan lambang khusus disisi lain tengkuknya. Memandang penuh kelembutan kepada sosok kecil tersebut.
Melihat bahwa itu adalah sang ibu, kegembiraan yang semakin bertambah membuat nya tersenyum penuh suka "Ibu! Lihatlah keatas!"
Sosok wanita itu mulai melangkah, mendekati sosok kecil bersurai blonde yang bergoyang tidak beraturan dengan lirih "Anak nakal, mengapa tidak memberitahu jika ingin keluar?" Alunan lembut nya memasuki Indra pendengar sosok kecil disana.
Terkejut, menyadari kesalahan yang diperbuatnya. Perasaan menyesal segera memenuhi batin sang anak dengan umur lima tahun "...maafkan aku yang tidak memberitahu, ibu." Begitu lirih mengatakan hal ini, tidak berani memandang sang ibu yang tersenyum begitu teduh.
"Jangan diulangi." Yang dibalas gerakan setuju oleh pihak lain. Wanita disana mengulurkan kedua tangannya, yang tentu— mengetahui isyarat ini sang anak memandang penuh suka, segera merentangkan tangannya. Detik itu, sang ibu menggendong anak lelaki kecil nya.
Bersandar dibahu sosok yang melahirkan nya didunia ini, bibir itu kembali terbuka. Berbicara dengan lirih dan penuh penasaran "Ibu... Di atas sana, kenapa banyak sekali cahaya? Dan terdapat cahaya yang berbentuk lingkaran..."
Tangan kecil tersebut terulur, menunjuk kepada pemandangan langit yang begitu dikaguminya. Mendengar ini, tanpa menghilangkan senyuman teduh penuh kelembutan disana-- dia berujar "Itu disebut bulan, jika disiang hari terdapat lingkaran matahari. Maka, dimalam hari terdapat bulan yang menjadi penerang malam." Wanita omega itu menjelaskan, dengan jari telunjuk miliknya mengarah kepada bulan.