Semuanya berawal dari kedatangan Renjun sebagai tamu dari kerajaan seberang, omega dengan wajah cantik dan manis itu begitu menarik banyak perhatian. Ditambah aromanya yang manis, gawatnya itu semua tidak luput dari perhatian sang pangeran.
WARN!🔞
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Salju tanpa henti berjatuhan kepada bumi, terlepas badai salju yang begitu ditakuti akan bahayanya semalam. Seluruh permukaan sudah penuh terselimuti benda berwana putih yang menguarkan kedinginan.
Ranting pohon bergerak, akibat hewan yang berlari diatasnya. Membuat kumpulan salju diatas nya terjun, menyatu bersama para salju dibawah sana.
Langit tidak terlalu cerah, meskipun tidak seburuk semalam-- salju terus berdatangan. Membuat para masyarakat kembali mengerjakan kegiatan masing-masing untuk musim dingin yang sudah datang.
Jauh didalam hutan di wilayah terpencil Nightingale, tidak ada yang mengetahui bahwa terdapat sebuah rumah terbuat dari kayu disana. Jelas, karena para monster yang berkeliaran dihutan, dan akan menyerang mencari pasokan selama musim dingin.
Didalam ruangan sederhana dan tidak luas, terdapat sosok pria bersurai merah muda pekat terbaring dengan balutan kain medis disekitar kepala.
Kening itu berkerut merasakan cahaya menembus kelopak mata, membuka secara perlahan. Memandang penuh ketidak tahuan dan merasa awas, begitu sadar bahwa dirinya terbaring ditempat asing.
Sosoknya yang terbaring berusaha untuk bangkit dari posisinya, bersamaan dengan waktu dimana pintu kayu didepannya menghasilkan suara. Pria yang merupakan Alpha mendongak, memandang penuh ketajaman yang tertuju kepada seorang pria dengan pakaian berbulu dan penutup kepala masuk.
Yang dipandang menutup pintu dengan penuh kehati-hatian, seolah takut mengganggu. Tubuh ramping itu berputar, kemudian mematung menyadari sosok yang terbaring sudah sadar.
Berkedip, sosok pria yang dapat diyakini merupakan omega dengan surai cokelat itu tersenyum ramah. Hanya itu menambah pesona yang sudah indah itu.
"Anda sudah sadar." Omega itu berujar, melangkahkan kakinya mendekat kemudian meletakkan semangkuk bubur. Mata yang berbinar itu memandang kepada nya "Apa anda merasa, ada bagian yang membuat anda tidak nyaman. Pangeran Yeonjun?"
Yang disebut, semakin memandang penuh ketajaman kepada pria didepannya yang mempunyai paras begitu elok "...anda siapa?"
Omega itu membuka mulutnya "Saya, pa—— Renchar, pangeran." Dia menjawab dengan segaris lengkung yang indah.