Semuanya berawal dari kedatangan Renjun sebagai tamu dari kerajaan seberang, omega dengan wajah cantik dan manis itu begitu menarik banyak perhatian. Ditambah aromanya yang manis, gawatnya itu semua tidak luput dari perhatian sang pangeran.
WARN!🔞
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cuaca begitu cerah, suara kicauan para hewan bersayap saling bersahutan dari antar pohon. Sang matahari diatas sana memberikan sinarnya dengan suhu yang tidak begitu panas, langit begitu cemerlang diatas sana berdampingan dengan matahari yang menyinari separuh bumi.
Merupakan hari yang sangat bagus untuk menikmati teh dengan kudapan manis ditaman kaca, dan berjalan mengunjungi taman. Karena akan banyak sekali kupu-kupu dengan warnanya yang indah ditaman.
Seharusnya seperti itu, namun seluruh pelayan, ksatria dan para raja serta pejabat harus disibukkan karena penemuan tiga jasad yang kondisinya sangat mengerikan.
Itu semua bermula salah satu pelayan yang bertugas memetik buah dikebun istana menemukan sebuah kepala manusia dimenggantung dipohon besar. Membuat sang pelayan menjatuhkan keranjangnya dan berteriak histeris, membuat beberapa pelayan dan ksatria yang berjaga menghampirinya dan sama terkejutnya.
Hal serupa juga terjadi dengan pangeran Zelig yang tengah berjalan-jalan ditaman istana, pangeran Zelig yang merupakan mate pangeran Edward satu terkejut mendapati sebuah kepala dipatung air mancur, dan tubuh tanpa kepala menancap dipohon dengan pedang yang menusuk ditepat tengah dada. Pangeran Zelig sampai gemetar ketakutan dan terduduk lemas melihat hal ini.
Terakhir, satu kepala yang diletakkan ditengah halaman istana serta dua tubuh tanpa kepala yang terbalik menggantung dikedua sisi gerbang dalam Istana ditemukan oleh para ksatria.
Hal ini membuat satu istana menjadi ramai, penuh dengan suara jeritan dan tangisan. Bahkan, pangeran Renjun yang kondisinya belum stabil berlari keluar untuk memeriksa. Mati kutu melihat pemandangan mengerikan tersebut, jantungnya bertalu cepat dengan tangan yang mendingin melihat pemandangan tersebut.
Jelas, Renjun mengetahui siapa pelakunya.
Tepat begitu pemikiran itu terbit, seseorang dengan pakaian kebanggaan nya berjalan melewati dirinya. Renjun memandang sosok tersebut yang ternyata melirik kearahnya, perasaan takut semakin menggerogoti jiwanya kepada sosok dengan tatapan dingin disana.
Pangeran Jaemin Young Griffiths Pertama.
Pikirannya berkelana, mengulang kembali memori dimana semalam sang pangeran pertama meminjam sebuah senjata dan Renjun memberikan belati beracun miliknya kepada sang pangeran pertama.