Part 5

71 5 0
                                    






















||Update lagi untuk Readers||


























||Abaikan Typo Iya~||
Belum direvisi soalnya



























































Karena kemarin Arka mengizinkannya ke Kantor, Dea beneran datang ke cabang kantornya sekarang.

"Selamat datang Direktur~". Sapa resepsionis sambil membungkuk hormat

Dea yang menampilkan raut wajahnya tanpa ekspresi membalas dengan anggukan sambil berjalan melewati dan masuk kedalam Lift.

Dea menekan lantai 12 bersamaan ponselnya yang berada didalam tasnya berdering.

Drttt...drrttt

Memgambil ponselnya didalam tas, lalu melihat nama kontaknya. Ah.. teryata itu dari suaminya terlihat dari nama kontaknya Papa dengan emoji Love berwarna putih disampingnya.

Siapa yang memberi nama kontaknya seperti itu? Jelas dari paduka raja Na Sunghoon.

Dea mengswipe telfonnya, dan mendekatkan ke telinga.

"Hallo Pa, Ada apa?".

"Pulang jam berapa nanti?".

"Mungkin jam 4 an, kenapa Pa?".

Ting! Pintu Lift terbuka

Dea berjalan keluar dari Lift, berjalan ke arah ruang kerjanya yang letaknya hanya 8 meter dari Lift.

"Tadi Eomma nelfon, katanya mau ketemu sama kamu. Bisa?".

Dea membuka pintunya, masuk kedalam ruang kerjanya. Dan otomatis pintunya tertutup sendiri.

"Jam berapa?". Tanyanya, bersamaan menaruh tasnya diatas meja kerjanya

"Kata Eomma waktu makan siang. Kalau bisa, tapi kalau gak bisa ya gapapa".

Dea diam sejenak, sambil mata menatap foto yang ada di dinding depannya, tak jauh dibelakang kursi kerjanya.

Foto yang sama. Yang dipajang Jaemin diruang kerjanya.

"Bisa Pa. Nanti aku hubungin Eomma, mau ketemuan dimana".

"Yaudah, aku matiin telfonnya".

"Nee Papa".

Tut..
Arka mematikan telfonnya.

Dea menaruh ponselnya diatas meja kerjanya, samping laptopnya, berjalan mendekat ke foto yang cukup besar itu.

"Terkadang aku masih belum percaya, kamu sudah pergi Ka.. seakan semuannya masih terasa seperti mimpi..". Bersamaan air mata mengalir dipipinya

"Sekarang.. Moment didalam foto ini, hanyalah tinggal kenangan Ka.. yang dimana kita sama-sama bahagia, mendapatkan gelar master kita..". Air mata kembali mengalir dipipinya

Dea menunduk, menyeka air matanya, kembali mengadahkan kepalanya menatap lukisan ini.

"Maaf kalau aku masih nangis.. tapi aku akan berusaha untuk nepatin janjiku ke kamu, untuk mencintai Arka...". Dengan senyuman manisnya

CAN I HAVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang