Part 4

63 7 0
                                    

Mobil Arka masuk kedalam pekarangan rumah keluarga Dea, setelah dibuka kan oleh Satpam pagarnya.

Dea turun dari mobil bersamaan dengan Arka dari pintu sebrang.

Berjalan beriringan masuk kedalam rumah.

"Kami pulang~". Kata Arka dan Dea sambil berjalan keruang tamu

Sepi! Yaudah akhirnya Dea dan Arka langsung berjalan kearah tangga, menaiki tangga menuju kamarnya.

Ceklek..
Pintu kamar Jennie sebelah kamar Ellan terbuka.

"Kalian udah pulang".

"Udah Noona. Emm.. anak-anak masih tidur?".

"Iya. Niatnya mau Eonnie bangunin, tapi kalian udah datang".

Arka ngangguk, Dea seperti biasa menampilkan raut wajah datarnya.

"Baju kamu, kenapa kotor semua De? Dan.... mata kamu sembab. Kamu habis.. nangis?".

Dea diam, lalu membuang muka kearah lain. Arka yang melihatnya menghela nafas, begitu juga Jennie.

"Tidak ada apa-apa Noona". Jawab Arka

Jennie mengangkat alisnya sebelah, tanda kalau dia masih belum yakin dengan jawaban Arka.

Arka membalas dengan anggukan dan tersenyum. Jennie mengangguk paham sekarang.

"Anak-anak biar kami yang urus Noona. Noona istirahat saja".

Jennie ngangguk. Dea berjalan kearah kamarnya yang terletak paling ujung kiri, sebelah kamar Lisa.

"Habis dari sana?".

Arka mengangguk.

"Belakangan ini dia mimpiin terus, jadi aku bawa kesana. Mumpung disini juga".

Jennie mengangguk pelan, Arka pamit ke kamar dulu begitu juga Jennie.

"Emm.. De?". Panggil Arka setelah menutup pintunya

Dea yang sedang menaruh Coatnya kedalam keranjang baju khusus pakaian kotor yang terletak di pojok sebelah pintu kamar mandi, mengalihkan pandangannya ke Arka.

Arka menatap kearah kasur, terlihat kedua ponakannya masih terlelap tidurnya dengan posisi Lisa terlentang, Ellan yang miring kesamping sambil memeluk guling.

"Bi-bisa jangan terlalu dingin pada Jennie Noona?". Tanya Arka dengan hati-hati

Dea diam, masih memasang wajah datarnya, dan masih berdiri ditempat.

"Aku tau dia memang sempat ikut menentang hubungan kamu sama Hyung. Tapi.....hhfftt~". Arka tidak melanjutkan lagi bicaranya, memilih menghela nafas diakhir

"Aku mau mandi dulu". Ujarnya berjalan ke arah kamar mandi

Ketika Arka sudah memegang knop pintu kamar mandi, ada tangan Dea yang menggenggam pergelangan tangannya.

Arka mengalihkan pandangannya ke Dea yang berdiri disampingnya, dan menundukkan kepalanya.

"A-aku masih butuh waktu...". Lirihnya namun masih stabil didengar Arka

Arka tidak menjawab, melainkan dengan tindakan. Dia menarik Dea kedalam dekapannya.

Dea diam, lebih tepatnya merasa kaget dengan tindakan Arka. Sedetik bisa merasa kenyamanan di pelukan suaminya.

"Kamu tau? Ada waktu dimana orang disekitar kita sadar akan salahnya, dan tugas kita adalah memaafkannya. Aku tau, memang tidak mudah. Dimana orang yang kita sayangi membuat kita marah dan kecewa bersamaan...".

CAN I HAVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang