Part 7

56 7 0
                                    

"Ayo masuk, udah malam..". Ujar Seungri sambil berjalan menghampiri

Membuat Dea dan Engene bersamaan merenggangkan pelukannya, tapi tangan Dea masih memeluk pinggang sang Mommy.

"Kamu gapapa kan nak?". Tanya Seungri saat sudah berdiri didepan Dea

"Iya.. Mom, baru sadar wajah kamu pucat, kamu gapapa kan?". Tanya Engene

Dea menggelengkan kepalanya, pelan sebagai jawaban, masih betah menyenderkan kepalanya di pundak sang Mommy.

"Habis dari rumah sakit tadi. Mom, Dad". Jawab Arka yang berdiri disamping Seungri

Engene terpaksa melepaskan pelukan Dea, lalu memegang kedua pundak sang anak.

Dea hanya menatap Mommynya, dengan tatapan sendunya. Helaan nafas keluar dari mulut Engene.

"Sakitnya kambuh?". Tebak Engene

Dea diam, tapi pandangannya mengalih ke bawah, enggan menatap Mommynya.

"Bawa masuk saja Chagi. Gak baik, angin malam untuk sakitnya". Suruh Seungri

"Kita masuk sayang..". Ajak Engene sambil merangkul Dea dibawa masuk kedalam rumah

"Ada sesuatu?".

Arka hanya menanggapi dengan senyuman.

"Maafkan Anak Daddy, Dia memang sedikit susah untuk dilarang, mungkin didepan kita nurut tapi dibelakangnya enggak".

"Tidak apa, Dad. Arka senang menjalaninya".

Seungri mengangguk dengan senyuman, merangkul Arka, berjalan masuk kedalam rumah.

"Appa pulang~".

"Appaaa!!". Sahut gadis kecil, umur 3 tahun

Dengan langkah kecilnya berjalan menghampiri sang Appa, yang sudah berjongkok dan merentangkan kedua tangannya.

"Aigoo~". Ujar Wendy sambil berdiri, dengan menggedong putrinya

"Hehe...". Senangnya, karena sang Appa pulang

"Kok belum tidur, hemm?".

"Katanya mau nunggu kamu pulang sayang..". Jawab seorang wanita yang berjalan menghampiri

"Wae? Mau tidur dengan Appa, hemm?".

"Nee~".

Wendy tersenyum, lalu mengecup kedua pipi tembem putrinya, hidung, terakhir keningnya.

Membuat sang Anak tertawa senang.

Irene yang melihat pemandangan itu, tersenyum. Merasakan kebahagiaan dari keluarga kecilnya yang dibangun oleh dirinya dengan orang yang sangat ia cintai, Wendy.

Irene mengambil tas kerja dokter milik suaminya dari tangannya, dan mendapat kecupan di keningnya.

"Kamu mandi dulu, udah aku siapin airnya. Yeri biar sama aku dulu".

"Sama Eomma dulu, nee?".

Yeri mengangguk sebagai jawaban, Yeri berpindah ke gendongan Irene, lalu Wendy berjalan menuju kamarnya setelah mengecup kening istri dan anaknya.

Setelah memastikan anaknya tidur dikamarnya, Wendy menyalakan lampu dekat kasurnya, yang sekelilingnya sudah diberi pembatas jadi aman untuk anak kecil.

CAN I HAVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang