Hidden agenda

18

Setelah mengantarkan hyuk pulang, yechan pergi menemui jaehan walaupun jam sudah menunjukkan pukul 12 : 30 malam.

"Aku sungguh terkejut, kenapa bisa hangyeom memutuskan dokter hyuk begitu saja",ucap jaehan.

"Mmm... Aku juga", jawab yechan.

"Baiklah, aku akan bicara pada hangyeom besok", ucap jaehan.

"Maaf baru bisa menemui",ucap yechan pada jaehan.

"Tidak papa, kita bisa bertemu besok", senyum jaehan.

"Baiklah, sampai jumpa", senyum yechan.

Yechan berangkat pulang ke rumahnya setelah menemui jaehan di dekat asramanya.
.
.
.
Pagi ini hangyeom seperti sudah bersiap-siap untuk pergi ke kampusnya, jaehan masih menatap hangyeom ia ingin sekali berbicara pada hangyeom namun sepertinya hangyeom tidak akan menjawab pertanyaan tentang hubungan nya dengan dokter hyuk.

"Kau akan berangkat", tanya jaehan.

"Iya", jawab hangyeom singkat.

"Baiklah, sampai jumpa nanti",senyum jaehan.

"Aku pergi dulu", jawab hangyeom.

Hangyeom keluar dari asrama dan pergi ke kampusnya.

"Ah... Ingin sekali menanyakan semua yang ada di kepala ku, tapi sepertinya hangyeom tidak akan mau menjawab", ucap jaehan pada dirinya.

Setelah berkemas di asrama, jaehan pergi ke kampus karena ada kelas yang akan ia ikuti hari ini.

Jam menunjukkan pukul 5 sore hangyeom sudha berada si asramanya seraya membaca buku yang beberapa hari lalu ia beli, tak lama jaehan pun datang setelah dari toserba untuk membeli beberapa keperluan di asrama mereka.

"Kau sudah pulang", ucap jaehan pada hangyeom.

"Sudah", jawab hangyeom singkat.

Jaehan pergi ke kamar mandi untuk mandi setelah beraktivitas dari luar, setelah mandi jaehan memasak untuk makan malam dengan hangyeom.

"Ayo makan", ajak jaehan.

Mereka berdua menikmati makanan tersebut hingga tidak tersisa satu pun lagi. Hangyeom meminum obatnya setelah makan dan langsung pergi untuk tidur.
.
.
.
Siang ini hangyeom sudah punya janji dengan yechan untuk konsultasi hari ini, ia tidak memberitahu jaehan jika hari ini ia akan konsultasi.

"Ayo duduk", senyum yechan.

"Bagaimana kabarmu", tanya yechan.

"Semakin memburuk", jawab hangyeom.

"Baiklah ayo kita periksa dulu",ucap yechan.

Yechan memeriksa kondisi hangyeom saat ini, yang dimana berat badan hangyeom semakin turun dari konsultasi beberapa minggu lalu.

"Berat badanmu semakin menurun, apa kamu makan dengan baik", tanya yechan.

"Aku makan seperti biasanya",jawab hangyeom.

"Hangyeom-ah penyakit ini tidak bisa dibiarkan secara terus menerus, Nefropati diabetik adalah suatu kondisi serius dimana ginjal mengalami komplikasi yang diakibatkan oleh diabetes. Kondisi ini dapat mempengaruhi fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan berlebih dan racun dari dalam tubuh.

"Jadi kita harus melakukan Tes BUN dilakukan untuk mengukur kadar urea nitrogen dalam darah. Sama halnya dengan kreatinin, urea nitrogen merupakan sisa metabolisme yang seharusnya disaring dan dibuang bersama urin.

"Baiklah", jawab hangyeom dengan wajah pasrah nya.

"Jika kamu punya keyakinan untuk sembuh maka kamu akan sembuh", senyum yechan.

"Aku sudah tidak punya keyakinan untuk sembuh, aku berobat agar jika aku pergi aku tidak menyesal pada diriku",jawab hangyeom.

Sekitar 3 jam hangyeom telah menyelesaikan pemeriksaan nya bersama yechan, yechan menyarankan kepada hangyeom agar makanan makanan yang penuh serat dan istirahat yang cukup.

"Apa hangyeom sudah pergi",tanya hyuk yang baru saja selesai operasi.

"Baru saja pergi", jawab yechan.

"Ah... Padahal aku ingin bicara padanya", ucap hyuk.

"Hyuk-ah, sepertinya aku harus mengatakan semuanya padamu",ucap yechan serius.

"Ada apa", tanya hyuk.

"Kondisi hangyeom semakin memburuk setiap kali dia konsultasi padaku", ucap yechan.

"Apa maksud mu?...

"Penyakit hangyeom sebelumnya sudah mulai menyebar ke ginjal nya, Nefropati diabetik adalah suatu kondisi serius dimana ginjal mengalami komplikasi yang diakibatkan oleh diabetes. Kondisi ini dapat mempengaruhi fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan berlebih dan racun dari dalam tubuh, aku juga melakukan tes mikroalbuminuria urine dan tes tersebut menunjukkan 300 mg (mikroalbuminuria), artinya menandakan penyakit ginjal sudah semakin parah", jelas yechan yang membuat hyuk tidak bisa berkata-kata.

Hyuk keluar dari ruangan tersebut dan pergi ke taman belakang rumah sakit seraya mengeluarkan air mata yang sejak tadi sudah berlinangan.

"Apa ini alasan hangyeom mengakhiri hubungan kami",tangis hyuk.

Tangan hyuk terlihat sangat gemeteran setelah mendengar penjelasan yechan sebagai dokter hangyeom.

Hyuk melajukan mobilnya menuju asrama hangyeom untuk menjelaskan semua yang sudah di jelaskan oleh yechan tadi.

"Dokter hyuk", kaget hangyeom.

"Ayo bicara", ajak hyuk.

"Aku tidak bisa", jawab hangyeom menolak.

"Cepat hangyeom-ah!! Aku memohon padamu", marah hyuk dengan air mata yang mengalir di pipinya.

"Apa yang harus kita bicarakan",tanya hangyeom.

"Kenapa kau menyembunyikan ini semua! Kau memutuskan ku karena penyakit ini", marah hyuk.

"Bukankah sebaiknya kita harus mengakhiri ini semua! Aku takut kau tidak akan bahagia denganku", jawab hangyeom.

"Aku lebih tidak bahagia jika tidak bersamamu, tolonglah! Ayo mulai dari awal", mohon hyuk dengan hangyeom.

Hangyeom tiba-tiba memeluk hyuk yang sudah lama sekali ingin ia peluk, ternyata dari kejauhan jaehan melihat 2 orang yang jatuh cinta namun terputus begitu saja, jaehan juga mengeluarkan air matanya setelah melihat mereka saling berpelukan.

"Kau harus bahagia bagaimanapun caranya, semoga dokter hyuk bisa memberikan warna untuk hangyeom",batin jaehan.

Jaehan mencoba menghubungi yechan untuk memberitahu momen tersebut, agar yechan merasa bahagia juga

"Wah... Benarkah, aku minta maaf tidak memberitahu mi tentang semuanya, hangyeom takut jika kamu akan sedih",ucap yechan.

"Aku tahu bagaimana situasinya pada saat itu, jadi tidak usah merasa bersalah", jawab jaehan.

"Baiklah, terimakasih sudah memberitahu momen bahagia ini", senyum yechan.

"Tentu saja, sampai jumpa",ucap jaehan.

Tuuuuutttt.. . . .

Setelah menemui hangyeom hyuk sudah merasa lega karena permasalahannya dengan hangyeom sudah membaik, hyuk berpikir bagaimana caranya agar hangyeom bisa sembuh kembali dan bisa beraktivitas sebagaimana mestinya.

Next=>

Maa