Hari ini Alyssa tidak ada kelas. Ia merasa bosan. Sudah makan, sudah membereskan kamar. Scroll sosmed juga sudah Alyssa lakukan."Main ke rumah Dion aja kali ya, ketemu bunda."
"Gue telpon dulu deh."
"Halo Bun."
"Halo Ale, kenapa nak?"
"Ale boleh kesana ga? Mau main, bosen dirumah."
"Boleh, sini sayang. Kebetulan bunda abis bikin brownies."
"Ih enaknya."
"Nanti kamu kesini aja oke? Apa mau dijemput Dion?"
"Ale bawa mobil aja Bun."
"Yasudah, hati-hati nyetirnya ya."
"Eh iya Bun, Ale punya mangga muda, mau bikin rujak lagi ga? Nanti Ale bawain."
"Wih boleh."
"Yaudah, Ale siap-siap dulu ya Bun. Dadah."
"Iya nak."
Alyssa segera berganti baju dan bersiap. Dia sudah mandi, cuman masih pake baju tidur.
Setelah siap Alyssa turun kebawah.
"Mbok, Ale ke rumah bang Megan dulu ya."
"Iya non siap, hati-hati non."
"Iya mbok."
Alyssa melakukan mobilnya. Keadaan jalanan kali ini sedang macet, sekitar setengah jam Alyssa baru sampe rumah Megan.
"Assalamualaikum, bunda."
"Waalaikumsalam, sini masuk sayang."
"Bunda lagi ngapain?"tanya Alyssa
"Oh ini tadi abis angkat jemuran."
"Dion mana Bun, sepi amat."
"Masih tidur dia, semalem abis begadang nemenin ayahnya nonton bola."
"Oh gitu. Oh iya Bun, ini mangga nya."
"Kedapur aja yu."
Anin mengajak Alyssa ke dapur "nih cobain brownies buatan bunda."
Anin meletakan piring kecil yang diatasnya sudah ada brownies.
"Paling enak makan brownies ditemenin susu, bentar bunda ambilin ya."
"Ih gausah bun."
"Udah, kamu diem aja disitu."
Anin menuangkan susu digelas dan memberikannya kepada Alyssa.
"Makan nya dicelup gitu, enak tau."ucap Anin
Alyssa mecoba cara yang dibilang Anin. Mengambil sepotong brownies dan mencelupkannya kedalam susu.
"Iya sih Bun enak."
"Ditambah brownies nya juga enak."
"Yaudah, makan yang banyak. Biar tambah gemoy pipinya."
"Ih Ale gendutan kah?"
"Mana ada, cuman pipinya doang nih yang agak berisi."
"Kirain gendutan."
"Gentutan juga gapapa, makin gemoy kamu. "
"Tau ga bun hobby barunya bang Megan apa?"
"Apa?"
"nguyel-nguyel pipi Ale Bun."
"Ga cuman Abang, bunda aja gemes."
"Yaudah abisin dulu browniesnya, bunda mau bangunin Dion dulu. Belum makan dia."
"Oke bunda."
Alyssa menaruh ponselnya dan melihat Dion turun dari tangga.
"Baru bangun juragan."ucap Alyssa
"Ngapain pagi-pagi udah disini Lo?"tanya Dion bergabung duduk didepan Alyssa.
"Udah jam setengah duabelas anjir, pagi dari mana."
"Iyakah."
"Dasar."
"Eh Lo udah bilang bang Megan soal kita mau liburan?"tanya Dion
"Udah, cuman kata dia ntar ngeliat jadwal dulu."
Dion mengangguk lalu bangun, perutnya meminta untuk diisi.
"Udah makan Lo?"tanya Dion
"Udah. Udah makan brownies juga gue."
"Jangan diabisin cil, gue mau."
"Masih banyak ya anjir."
"Siapa tau kan."
"Mau diet ah gue."
"Sok sok an diet, ngapain sih. Udah bagus gini, pas."
"Tapi pipi gue bulet banget Yon, nih liat."
"Bagus itu, kek bakpau."
"Tuhkan Lo mah."
"Biarin aja sih, udah pas begitu. Jangan diet-diet. Ntar dimarahin bang Megan."
"Keknya pipi gue jadi kek gini, gara-gara Abang Lo deh Yon. Setiap ketemu gue ngajak makan mulu."
"Ya bagus dong, emang Lo mau nanti pas ngedate ga dikasih makan trus pulang-pulang pucet haha."
"Si anjir haha, lucu lagi anjir."
****
Btw untuk fake chat nya aku move ke wa ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Final Chapter - Kim Mingyu [✓]
Fanfiction--ft. Kim Mingyu, Kim Yerim © meearchive, 2024 Karna sering didesak sang bunda dan ayahnya membuat Megan stress dan berakhir curhat dengan sang adik. Tak tega melihat abangnya seperti itu, Dion mengorbankan sang sahabat Alyssa untuk menikah dengan s...