Siang itu Alice datang lagi ke kantor Megan. Dengan pakaian yang lumayan seksinya, Alice menuju meja resepsionis.
"Mbak, Megan nya ada?"
"Maaf Bu, pak Megan sedang tidak ada diruangan. Ada yang bisa saya bantu?"ucap resepsionis itu ramah.
"Kemana ya mbak?"
"Maaf Bu saya tidak bisa memberitahu."
"Yaelah mbak pelit amat."
Resepsionis itu tersenyum ramah, walaupun didalam hatinya merutuki sikap Alice "maaf Bu."
Alice pergi dengan menghentakkan kakinya.
Sedangkan Megan kini sedang di kafe bersama Joshua. Setelah melakukan perjanjian dengan klien, mereka memutuskan untuk sekalian makan siang diluar.
"Alice masih suka gangguin Lo?"tanya Joshua
"Masih. Sering banget nge-DM, tapi ga pernah gue tanggepin."
"Dia juga nge-DM gue nanyain Lo."
"Biarin aja lah."
"Eh gue ke toilet bentar, sakit perut."
"Dasar Lo, baru juga diisi makan."
"Gatau nih anjir."
Joshua langsung pergi ke toilet.
"Ya ampun memang jodoh tuh ga kemana ya."
Megan menatap ke arah suara.
"Halo sayang."sapa Alice yang langsung duduk didepan Megan.
"Kamu disini toh rupanya."
"Mau apa?"
"Anjir si Josh lama banget lagi " Megan membatin.
"Temenin makan siang ya. Aku belum makan."
"Gabisa, saya harus ke kantor."
"Ih temenin dulu, ntar kalau aku pingsan disini gimana?"
"Bodoamat anjir, emang gue peduli."
"Saya sibuk."
"Kamu kok gitu sih."ucap Alice dengan wajah sedihnya.
"Memang saya harus bagaimana?"
"Kamu berubah."
"Manusia memangnya begitu ya?"
"Dulu kamu cinta banget sama aku."
Megan benar-benar sudah muak dengan gadis didepannya ini. Mau apa sebenernya gadis itu, setelah yang ia lakukan dulu lalu sekarang muncul dan bersikap seperti ini.
"Ya itu dulu, sebelum kamu selingkuhin saya."
"Aku minta maaf, aku nyesel. Kita masih bisa kaya dulu kan? Aku janji gaakan selingkuh lagi."
"Saya sudah maafkan. Tapi kalau untuk kembali, saya tidak bisa."
"Kenapa? Aku beneran janji gaakan selingkuh lagi Megan."
"Cukup Alice! Saya sudah mempunyai gadis yang saya cintai, jadi stop ngusik dan temuin saya lagi."
"Siapa orangnya? Aku masih bisa ngerebut kamu dari dia."
Megan menghela nafas lelah "kamu mengerti ucapan saya tidak? Stop ngusik kehidupan saya."
"Kamu banyak berubah banget ya, aku sedih."
"Bisa tolong tinggalkan saya?"
"Oke aku pergi, tapi nanti aku balik lagi. Inget Megan, aku akan lakuin apapun biar kamu balik sama aku."
"Persetan."
Setelah itu Alice pergi.
Lima menit setelah kepergian Alice, Joshua datang.
"Lama banget Lo, nanem pagi dulu?"
"Ih kok sensian."
"Abis ketemu siapa Lo?"
"Orang gila."
"Serius? Kok bisa masuk kafe."
"Udah lah, balik kantor lagi ayo."
Megan bangun dan berjalan mendahului Joshua. Joshua mengikuti Megan dari belakang.
"Eh tapi beneran tadi ada orang gila?"
"Ada."
"Lain kali gausah makan disisi deh, ga aman juga."
Megan hanya menyeringai kecil melihat Joshua percaya dengan perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Final Chapter - Kim Mingyu [✓]
Fanfiction--ft. Kim Mingyu, Kim Yerim © meearchive, 2024 Karna sering didesak sang bunda dan ayahnya membuat Megan stress dan berakhir curhat dengan sang adik. Tak tega melihat abangnya seperti itu, Dion mengorbankan sang sahabat Alyssa untuk menikah dengan s...