TFC - 04

217 20 1
                                    

Keesokan harinya, dikediaman Pranadipa.
Megan dan sang ayah sudah rapi dengan setelan kantornya, sedangkan Dion juga sudah rapi untuk kelas paginya.

"Bang, makan siang temenin bunda ya. Ada yang mau bunda kenalin."

"Megan ada janji bun gabisa."

"Gabisa temenin bunda dulu sebentar? Nanti deh abis itu kamu ketemu temenmu."

Megan menggelengkan kepalanya "gabisa bun, Abang udah janji abis itu juga mau langsung rapat sama klien."

"Yaudah deh lain kali aja."

Megan menatap Dion yang kini tengah menatapnya, mengisyaratkan untuk segera pergi.

"Ayah, Megan berangkat duluan ya. Ayah dianter supir gapapa kan?"tanya Megan

"Gapapa, biasanya juga gitu."

"Yaudahh, bun Megan berangkat dulu."

"Iya bang."

"Dion juga berangkat duluan yah, bun. Mau mampir ke rumahnya Yesa dulu."

"Iya hati-hati."

Dion menyusul sang Abang ke depan.

"Bang."panggil Dion

"Gimana tawaran gue yang semalem?"

"Daripada lo dikenalin sama temennya bunda lagi, mending sama Ale aja yang kita udah kenal juga."

"Tapi beneran gaada cowo kan Ale? Gue gamau ya kalau jadi pho."

"Engga kok gaada cowo dia, terakhir pacaran aja semester 2."

"Yaudah ntar Lo kirim aja kontaknya."

"Sip deh."

"Gue berangkat duluan ya, keburu macet parah."

"Iya bang tiati."

•••

"Ale kalau Abang gue deketin Lo mau ga?"tanya Dion

Alyssa yang sedang minum pun tersedak dan menatap Dion tak percaya.

"Ngomong yang bener deh anjir, masih pagi."ucap Alyssa

Dion, Alyssa da Dara. Ketiganya kini tengah berada di kantin, Yesa lagi di toilet sedangkan Hendry gatau dia kemana, biarin aja.

"Beneran Le, kalau Abang gue deketin Lo mau kan."

"Kok tiba-tiba sih anjir."

"Ga tiba-tiba Aleeee, ini buktinya gue ngomong duluan."

"Tetep aja."

"Mau kan Le? Lo juga jomblo ini."

"Tapi emang bang Megan cakep banget Le, udah gitu tinggi kek gapura, bisepnya duh apalagi."ucap Dara

"Tetep aja pasti ada alasannya kan, kenapa Dion tiba-tiba ngomong gitu Dar."

Alyssa menatap Dion menuntut penjelasan.

"Abang gue di suruh buru-buru nikah sama ayah, bunda. Sedangkan dia gaada pacar anjir, emang gila kerja anaknya, katanya gaada waktu buat begituan."

"Udah beberapa kali dikenalin sama anak temennya bunda juga tetep gamau dia."lanjut Dion

"Trus Lo mengorbankan gue gitu?"tanya Alyssa

"Bukan gitu Le, selain Lo temen gue plus jomblo juga, kita kan udah kenal Lo nih, jadi gampang lah."

"Gue ga terlalu akrab sama Abang Lo btw."

"Ya setidaknya, dia udah kenal Lo. Mau ya, gue kasian anjir sama dia kalau pulang kerja mukanya kusut malah tambah kusut karna bunda nyinggung soal nikah mulu."

"Trus Lo ga kasian sama Ale, Yon?"tanya Dara

"Gue ga bakalan paksa Ale kok Dar, maksud gue tuh dicoba dulu kalau ga cocok ya gausah dilanjut."

Alyssa diam tak menjawab apapun.

"Btw kalau bang Megan chat Lo nanti bales ya Le."

"Lo ngasihin nomer gue?"

Dion nyengir "ya gapapa atuh, pdkt dulu. Ya ya ya."

"Ada gilanya Lo."ucap Alyssa

The Final Chapter - Kim Mingyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang