Keesokan paginya. Megan mengucek matanya, mengambil ponsel yang ia letakkan di meja.
Jam menunjukkan pukul setengah delapan pagi. Megan bergegas bangun dan pergi ke kamarnya. Mengetuk pintu kamarnya, namun tak ada tanda-tanda akan dibuka.
"Ale, bangun."sedikit berteriak Megan lalu membuka pintu kamarnya yang ternyata tidak dikunci.
Dilihatnya Alyssa yang masih tertidur dengan selimut yang sudah tergeletak dibawah.
Megan menggelengkan kepalanya "dia tidur apa abis perang sih." Lalu Megan mengambil selimutnya dan menaruhnya diatas kasur.
Sedikit mengguncang tubuh Alyssa "bangun bocil."
Alyssa membuka matanya, walaupun terlihat masih mengantuk.
"Apa?"tanya Alyssa dengan sedikit serak.
"Bangun. Temenin Abang belanja, sekalian sarapan."
"Abang udah mandi emang?"
"Belum."
"Yaudah Abang mandi dulu aja, aku tunggu sambil tidur bentaran."
"Yang ada kebablasan nyampe siang ntar."
"Kamu mandi di kamar mandi Abang aja, Abang mandi dikamar mandi satunya."
"Ish masih ngantuk loh."
"Gaada, ayo cepetan bangun." Megan mengulurkan tangannya.
Alyssa menerima uluran tangan Megan, hingga membuatnya duduk.
"Mager."
Tiba-tiba Megan menggendong Alyssa dan membawanya masuk kedalam kamar mandi. Kalau tidak begini, mereka tidak akan pergi.
"Udah kan. Sana mandi!"
"Ish dasar. Yaudah sana keluar."
Megan keluar, namun sebelum itu ia mengambil sikat gigi dan mengeluarkan pasta lalu memasukkan sikat gigi itu kedalam mulutnya. Tak lupa ia juga membawa cuci mukanya.
Megan mengambil baju yang akan dipakainya, sambil tangannya terus menggosok gigi.
Sedangkan didalam sana, terdengar suara keran yang artinya Alyssa sudah mulai mandi.
15 menit kemudian, Alyssa keluar menghampiri Megan yang kini tengah duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.
"Ayo."
"Mau sarapan apa?"
"Mau bubur ayam."
"Kita beli yang di deket apartemen aja, trus abis itu langsung belanja."
"Makannya disana aja."
"Yaudah."
Keduanya pergi membeli bubur yang tak jauh letaknya dari apartemen Megan.
"Jangan pake daun bawang sama bawang goreng, pake kacangnya aja."ucap Alyssa
Megan hanya mengangguk dan memesan bubur ayam mereka.
Setelah menghabiskan sarapannya, mereka langsung pergi belanja. Menempuh jarak sekitar 10 menitan, keduanya kini sudah sampai ditempat belanja.
"Mau dimasakin pasta aja."ucap Alyssa
Megan yang sedang mendorong troli sekaligus melihat beberapa barang yang akan ia beli, menengok kearah Alyssa.
"Iya, trus mau dimasakin apalagi?"tanya Megan
"Terserah Abang aja."
"Chicken teriyaki mau?"
"Mau mau."
"Let's go cari dulu bahannya."
"Beli cemilan sekalian ya."ucap Alyssa
"Iya."jawab Megan
"Beli eskrim juga ya."
"Iya."
"Beli mobil juga ya."
"Iy..."
"Kok ngelunjak cil."
Alyssa tertawa "abisnya iya-iya doang dari tadi."
Beberapa bahan masakan sudah masuk troli. Megan kembali mengabsen, siapa tau ada yang kelupaan.
"Kurang bawang putih."
"Aku aja yang ambil, Abang tunggu disini."
Megan hanya mengiyakan, sembari menunggu Alyssa Megan memilih beberapa bumbu instan.
"Loh ketemu disini kita."
Megan menengok kearah suara, dirinya langsung memasang wajah flat.
"Memang jodoh tuh ga kemana ya."ucap Alice
Megan tak menghiraukan ucapan Alice, dirinya masih sibuk memilih. Seolah sesuatu didepannya itu lebih menarik ketimbang Alice.
"Kok aku dicuekin."
Megan mengerutkan alisnya.
"Kamu lupa ucapan saya waktu itu?"
"Ga lupa kok. Tapi aku cuma mau temenan, masa ga boleh?"
"Ini Alyssa lama banget lagi."batin Megan.
"Oh pacar kamu ga ngebolehin ya? Posesif banget sih, kok kamu mau sama dia."
"Gaada sangkut pautnya. Satu hal lagi, dia buka kamu yang bisanya ngelarang saya ini itu."
Sedangkan di kejauhan Alyssa melihat Megan tengah mengobrol itu langsung mendekatinya.
"Abang ini bawang putihnya."
"Lama banget."
"Ya maaf, tadi sekalian ambil kinder joy."
Alice hanya menatap penasaran cewek didepannya itu.
"Pacar kamu?"tanya Alice
Alyssa menatap Alice "kenapa ya mbak?"
"Mbak?"ucap Alice dengan wajah tak terimanya.
"Lah, emang salah?"
"Selera kamu jadi gini ya? Bocil, trus ga tau sopan santun."
Wait, dibagian mana gaada sopan santun Alyssa tanya?
"Lah aneh banget mbaknya. Trus mau saya panggil apa? Kanjeng ratu?"
Megan hanya menahan tawa melihat balasan gadisnya itu.
"Kurang ajar."
"Apasih ga jelas banget mbaknya. Dipanggil mbak gamau, dipanggil Kanjeng ratu juga gamau. Maunya dipanggil apa? Yang maha kuasa? Meninggoy dong."
"Sialan, diem ya kamu anak kecil! Kamu gatau siapa saya?"
"Gamau tau juga."
"Yaudah ya mbak, kita berdua pergi dulu." Alyssa menggandeng tangan Megan dan pergi meninggalkan Alice yang tengah misuh-misuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Final Chapter - Kim Mingyu [✓]
Fanfic--ft. Kim Mingyu, Kim Yerim © meearchive, 2024 Karna sering didesak sang bunda dan ayahnya membuat Megan stress dan berakhir curhat dengan sang adik. Tak tega melihat abangnya seperti itu, Dion mengorbankan sang sahabat Alyssa untuk menikah dengan s...