TFC - 03

218 22 2
                                    

Jam kini sudah menunjukkan pukul 17.25 dan Megan baru tiba dirumah. Dengan jas ditangannya serta wajah kusutnya serta kemeja yang kini dua kancing atasnya sudah terbuka tak lupa lengan kemeja yang Megan gulung sampai sikut. Megan memasuki rumahnya dan mendapati sang bunda kini tengah duduk di kursi ruang tamu.

"Mukanya kusut banget bang."ucap Anin

"Iya bun, biasa lah kerjaan."

"Kalau udah ada istri mah enak bang ada yang ngurusin, capek pulang kantor ada yang nyambut."

"Bunda."

"Apa? Bunda cuma ngomong doang."

Megan menghela nafasnya "Megan ke atas dulu."

Bukannya bunda ga sayang, cuman bunda tuh mau Megan ada yang urus selain dirinya. Bunda juga kan ga cuma ngurus Megan, ada Ayah dan Dion juga. Makanya bunda kadang menyinggung Megan soal pernikahan.
Bunda mau anak sulungnya itu segera menikah, bunda juga ga diem aja dirinya kadang memperkenalkan anak temennya kepada Megan yang dibalas penolakan olehnya.

Bukannya langsung mandi, Megan kini melipir ke kamar sang adik, Dion. Yang kini tengah asik dengan ponselnya.

"Yon."panggil Megan

Dion nengok dan mendapati Megan dengan wajah terlihat lebih kusut dari pas dia pulang tadi.

"Kenapa bang? Muka Lo kusut amat dah."

"Bisalah kerjaan."

"Gue sebagai adik Lo yang tampan dan baik ini tau, pas Lo lagi pusing sama kerjaan atau masalah lain. Bunda ya?"tanya Dion

Megan mengangguk "capek pulang kerja eh bunda nyenggol tentang pernikahan Yon, gimana gue ga tambah pusing."

"Yaudah sih bang nurut aja kalau bunda niat jodohin lu lagi."

"Engga ya, gue gamau."

"Terus lu mau diteror bunda sama ayah lagi?"

Megan menghela nafas dan merebahkan tubuhnya di kasur Dion.

"Lu mah bukannya ngasih solusi."

"Ya itu solusi bang, lu dijodohin."

"Selain itu Dion Pranadipa."

Dion mengetukkan tangannya dimeja belajarnya, dirinya berpikir.

"Sama temen gue aja mau ga?"ucap Dion tiba-tiba

Megan menatap Dion "yang bener aja napa Yon, masa sama temen Lo."

"Lah emang kenapa? Temen gue cakep anjir."

"Tapi yang jomblo cuma si Ale doang, kalau si Dara udah ada pawang dia."

"Alyssa?"tanya Megan

"Iya Alyssa, cuma kita manggilnya Ale."

"Masa temen lu sih Yon."ucap Megan frustasi

"Yaudah lu cari pacar sendiri kalau gitu."

"Gaada waktu."

"Cih sok sibuk Lo bang."

"Tapi beneran bang tawaran gue, kalau mau nanti gue kirim kontaknya."

Megan bangkit "tau lah, pusing gue."

"Dih dasar, yaudah kalau berubah pikiran bilang gue."

Megan membuka pintu kamarnya dan melemparkan jasnya ke kasur.

"Hah, gue keknya harus buru-buru beli apart."

Setelahnya Megan masuk ke kamar mandi.

The Final Chapter - Kim Mingyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang