jangan liat doang sini mampir 😎
~
kalian tau transmigrasi kan? Itulah yang sedang di alami Eiryella.
ini adalah kisah tentang kehidupan Eiryella setelah gadis itu bertransmigrasi ke tubuh cewek cupu di sekolah bahkan sering menjadi bahan bullyan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Saat pandangan Reva tidak sengaja mengarah ke luar Reva melihat ada edvan dan kedua temannya. Ella ikut mengarahkan pandangan nya ke arah luar.
"Sana ke kantin cowok lo udah nungguin tuh" Ella bicara secara terang-terangan bahkan menunjuk laki-laki yang ada di depan pintu kelasnya.
Semua murid yang masih berada di kelas dan mendengar perkataan Ella secara bersamaan menatap ke arah reva dan edvan yang ada di depan kelas
"Kamu apaan sih" pipi gadis itu memerah karena malu.
"Aku Terima aja belum!" Lanjutnya
Reva beranjak dari tempat duduknya menuju ke depan pintu. Edvan langsung menarik tangan reva dan berlalu meninggalkan kelasnya diikuti ketiga curutnya.
Sementara Ella remaja itu masih asik berkutat dengan soal matematika di bukunya. Sebenarnya perasaan Ella tidak enak membiarkan reva pergi bersama laki-laki itu apalagi kalau menerima nya di dalam ke hidupan Reva.
Tapi tetap saja itu bukan urusannya semua keputusan ada di tangan Reva.
Setelah ke lima manusia itu tidak terlihat dari pandangan nya Ella beranjak dari tempat nya duduk melawati lorong-lorong sekolah yang saat itu memang ramai.
____________
Edvan membawa reva ke meja tempat anak-anak ERLIXZ berkumpul di kantin. Anggota ERLIXZ yang ada di sana tersenyum melihat edvan datang dengan mangsanya.
"Wihhh lu jadiin nih cewek babu lu? Keren juga lo"
"Next temennya sabi kali"
*PLAKK
"Mulai hari ini dia bakal jadi bagian dari kita."
"Maksud lo?dia bakal jadi babu anggota ERLIXZ gitu"
"Gue ga suka lo sebut cewek gue babu sialan!"
*BRUKK
Kalex jatuh dari tempat duduknya akibat pukulan kencang dan tiba-tiba dari edvan. Kalex segera berdiri tersenyum sinis padanya.
"Jadi cewek yang lo maksud kemarin, dia?" Ucapnya dingin sembari menunjuk Reva dengan tatapan setajam pisau.
"Cuma karena jalang kaya dia? Lo tolak adek gue mentah mentah."
"Selera lo murahan edvan" laki-laki itu pergi meninggalkan mereka semua yang terdiam seribu bahasa.