jangan liat doang sini mampir 😎
~
kalian tau transmigrasi kan? Itulah yang sedang di alami Eiryella.
ini adalah kisah tentang kehidupan Eiryella setelah gadis itu bertransmigrasi ke tubuh cewek cupu di sekolah bahkan sering menjadi bahan bullyan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Pencarian terus di lakukan sampai pagi, dan anak buah Edgar belum menemukan petunjuk apapun satu-satunya petunjuk hanya nomor yang tidak di kenal itu, namun nomor itu sudah tidak aktif lagi.
beberapa jam kemudian nada dering dari handphone laki-laki itu terdengar. Menandakan ada seseorang yang hendak menghubungi nya.
Tertera nama salah satu anak buahnya, Setelah menekan tombol hijau itu telepon itu pun terhubung dengan suara pelan laki-laki tangan ada di telpon itu mengatakan sesuatu yang menjadi titik terang.
"Bos saya menemukan rumah kosong di dekat hutan, ada suara tangis anak perempuan sepertinya nona Alsya di sekap disini"
"oke saya kesana"
Tanpa menunggu waktu lama Edgar dan beberapa anak buahnya sudah tiba disana, tapi mereka tidak langsung menerobos masuk.
Terlihat seorang laki-laki menggunakan topeng yang membuat wajahnya tidak dapat dikenali. laki-laki itu menggenggam pistol di tangan nya.
Melalui celah jendela di rumah itu Edgar memantau keadaan di dalam nya.
*DORRR
"AKKHH" gadis kecil itu memekik ketakutan air mata semakin deras turun dari matanya.
Laki-laki itu menembakkan peluru ke atap rumah sampai terlihat celah di genteng rumah itu.
"AKU TAU KAMU SUDAH DATANG EDGAR!!" Ucap laki-laki itu menggelegar.
"PERGI DARI SINI SEKARANG ATAU PUTRIMU AKAN MATI DI DEPAN MATA MU!!"
"sial!"
"bos sebaiknya kita jangan asal mengambil keputusan, Saya takut orang itu nekat!" bisik seorang laki-laki yang tadi menelfon dirinya kini laki-laki ada di samping nya.
"Hm"
Edgar pergi dari sana ada beberapa anak buah yang ia suruh terus memantau rumah itu, Edgar kembali ke rumah Pak tama kemudian mengambil pisau lipat dan pistol yang ada di dalam mobilnya.
laki-laki itu kembali ke rumah kosong itu kali ini dia hanya sendiri yang akan masuk kesana menyelamatkan putrinya, semua anak buah nya dia suruh untuk memantau dari jauh.
Merasa sudah aman laki-laki itu duduk di kursi yang sudah tua, sembari memainkan memutarkan pistol yang ada di genggaman nya.
Edgar tetap memantau dari celah jendela itu, Edgar memutar otak bagaimana cara dirinya masuk ke sana? Akses satu satunya hanya pintu depan tidak mungkin kan laki laki itu masuk lewat sana? Jendela ayolah semua jendela sudah di hadang oleh kayu akan membutuhkan waktu lama dan tentu saja akan sangat berisik!