RAMADHAN WITH YOU! (orine) ✅

one

Sinar matahari cerah di semarang saat pagi hari, dengan perlahan menyorot sebuah kost yang didalam suatu kamarnya, terdapat seorang pria dan teman sekamarnya yang sedang menyiapkan barang-barangnya untuk pulang kampung dengan bersenandung ria.

dari jutaan bintang
dinda paling gemerlapan
dari segenap wanita
dindalah yang paling menawan
...

pria tersebut menggerakkan badannya kekanan dan kekiri, sembari berjoget ria mendengarkan lagu dari band favoritnya, Masdo.

dinda kanda pergi hanya seketika cuma
inikan semua demi masa depan kita..
dinda jangan marah-marah
takut nanti lekas tua
kanda setia orangnya
takkan pernah mendua

"Masdo banget ki, djo?" tanya teman sekamar pria tersebut, gio.

pria tersebut menjentikkan jarinya "yoi no, masdo pride. Pokoe nanti istriku sama keluarga kecilku bakal setiap hari dengerno masdo. Pernikahanku ya harus ngundang masdo barang " (yoi dong , masdo pride. Pokoknya nanti istriku sama keluarga kecilku bakal setiap hari dengerin masdo. Pernikahanku harus ngundang masdo juga) ucap pria tersebut dengan penuh percaya diri. Ia mengambil almamater kampusnya, menatap papan nama yang tertera disana 'M. Adjo Lionel A.H' lalu memasukkannya kedalam kopernya.

"Tapi, misal calon istrimu kelak gak suka masdo pie?" tanya gio, penasaran. "ya tak racunin lagu-lagu ne masdo lah! Lagian emang e onok  yha? Orang gak seneng masdo" (ya aku racunin pakai lagu-lagunya masdo lah! Lagian emangnya ada ya? Orang yang gak suka dengerin masdo?) sahutnya dengan mantap. gio hanya menganggukkan kepalanya, ia ikut bersenandung bersama kemudian kembali ikut memfokuskan dirinya kepada barang-barang yang harus ia kemasi.

dari jutaan bintang
dinda paling gemerlapan
dari segenap wanita
dindalah yang paling menawan
lalalalalala~
lalalalalalalaa~

"Kowe ki, kok ndengerno dinda terus ta djo? Padahal lagu-lagu ne masdo uakeh sing luwih apik, misal berduka-lara, janji manis, alaahh akeh pokok e. Ngopo kudu dinda? Emang e awakmu relate tah karo lagu iku?" (Kamu itu, kok dengerin dinda terus djo? Padahal lagu-lagu nya masdo banyak yang lebih bagus, misal berduka-lara, janji manis, aduh banyak pokoknya. Kenapa harus dinda? Emangnya kamu relate sama lagu itu?) Tanya orang dari kamar sebelah, dyllon.

"Baayooh. sopo lho djo, dinda sing mbok maksud iku?" (Aaduuh. siapa lho djo, dinda yang kamu maksud itu?) Timpal gio

Pria yang dipanggil 'djo' atau 'adjo' itu menoleh, kemudian tersenyum tipis. Dirinya sebenarnya bernama panggilan asli lionel atau lion, namun untuk beberapa orang tertentu memang kerap memanggilnya adjo. Bahkan di jogja, kampung halamannya, ia mendapat julukan 'si bajul kangmas adjo'  bajul sendiri berarti buaya, dan sengaja ia pakai untuk menamai motor  Kawasaki W175 nya.

"Halah. Kok ngelantur kabeh ngunu seh. Aku dengerno dinda ya gara-gara suka tok. Gak lebih kok. Cuman, nek mengko memang aku mendedikasikan lagu iki menyang wedokan, wallahi wedokan iku sing temenan tak cinta llon, gi." (Halah, kok melantur semua gitu sih. Aku dengerin dinda ya gara-gara suka aja. Ngga lebih kok. Cuman, kalau nanti emang aku mendedikasikan lagu ini ke seorang cewek, wallahi cewek itu yang beneran ku cinta llon, gi.) Jelasnya.

"Aja nyimpan uwong nang lagu sing mbok dengerno lho, djo." (Jangan nyimpen orang di lagu yang kamu dengerin lho, djo) tutur gio. Lion hanya menganggukkan kepalanya, namun tak menanggapi ucapan gio terlalu serius.

....

Setelah satu setengah jam lamanya perjalanan yang dilalui lion dengan bajul- motor Kawasaki W175 nya, ia akhirnya sampai ke rumahnya yang berada di Jogja. Ia melepas helm cakilnya, tersenyum tipis lalu menghirup udara segar kampungnya yang sangat ia rindukan.