“Kalian berdua punya rumah yang indah, halaman belakangnya seperti taman bunga tapi ibu merasa ada sedikit pasirnya juga,” kata ibu mertuanya menjelajahi rumah baru mereka.
"Doyoung nanti kalau mau piknik pergilah ke sana bersama anak-anak agar terasa seperti pantai," ucapnya sambil tertawa.
“Ada baiknya untuk menghemat waktu dan juga bersenang-senang,” ucap ibu mertuanya sambil mencari keberadaan Jaehyun.
“Kemana saja suamimu mama tidak melihatnya? tanya Jaejoong.
"Jaehyun keluar tadi bu, katanya dia ada rapat di luar jadwal, dia berangkat terburu-buru juga.
Jaejoong mengerutkan keningnya bingung, bukankah ini hari Sabtu di mana mungkin sedang bekerja." Tapi hari ini adalah hari libur, katanya bingung.
"Aku tidak tahu itu, kata ibu doyoung.
Unit apartemen itu ditekan wajah gadis itu dengan senyuman sumbing,"Ingat kamu tidak datang, telepon selama tiga hari tidak dijawab.Kamu diancam lebih dulu, dan segera sampai di sini, ejek Rose untuk membuka jalan bagi Jaehyun untuk masuk.
“Aku sudah bilang berkali-kali jangan ganggu aku, apa maumu?” Jaehyun marah."Keputusan yang aku mahu sudah bilang pada istri kalau kamu ingin bercerai, tanya Rose.
Mata Jaehyun berkilat tajam."Aku tidak akan menceraikannya, kamu mengerti! Marah Jaehyun. tersentak rose di ruang tamu apartemen."Masih dengan jawaban itu, kita lihat saja nanti," ucap Rose mengejek sambil menatap punggung Jaehyun yang keluar dari apartemen.
Doyoung yang sedang membaca resep di telepon terputus saat pesanan masuk. "Nomor siapa ini?" tanyanya sambil menekan beberapa gambar yang dikirimkan, matanya terbelalak menatap dua orang yang ada di foto tadi.
Di dalam mobil Jaehyun merenungi kata-kata yang bangkit ia sudah cukup mengetahui kelicikan pikiran wanita itu apa yang akan wanita itu rencanakan, tanyanya gelisah..
Dia akan memastikan rencana Rose untuk menghancurkan pernikahannya dengan Doyoung dapat dicegah."Sialan Rose Park, bagaimana bisa aku dengan bodohnya menuruti permintaan itu dulu?" Jung Jaehyun marah dan memukul setir mobil.
Doyoung yang tadi menonton drama itu terkejut saat suaminya ambruk di pangkuannya. "Apa ada masalah di pertemuan itu?" tanya Doyoung sambil mengelus surai rambut suaminya.
"Tidak apa-apa sahut jaehyun memejam mata.
“Setelah pertemuan itu, kamu berhenti untuk pergi ke tempat lain tanya Doyoung yang masih fokus memikirkan gambar yang dikirimkan tadi.
"Pulanglah sayang, tidak ada jalan lain kenapa?," ucap Jaehyun sambil melirik ke arahnya.
"hanya bertanya, jawabnya.Tak disangka Doyoung suaminya berbohong tanpa merasa bersalah, dengan sekuat tenaga air matanya tertahan, suaranya tertata, tak ada tanda-tanda ingin menangis. “Sayang, bangun sebentar, bolehkah aku naik ke atas?” untuk mandi badan ini lengket keringat.
Doyoung baru saja naik dan mengunci pintu kamar mandi dan bersandar di pintu dan menangis tersedu-sedu."dia mencintaiku tapi kenapa itu tidak cukup! kenapa dia butuh orang lain bertanya pada dirinya sendiri sambil menangis
Sambil menangis, Doyoung dikirimi pesanan lagi.” Mari kita bertemu, akan kujelaskan semuanya. Doyoung mengerutkan keningnya setelah membaca pesanan itu.
"Siapa ini? kirim balasan pesan tadi.
Malam ini Jaehyun merasa perlakuan istrinya tidak seperti biasanya. Kepala istrinya yang terdiam bersandar di dadanya dan dibelai. "Kenapa istri Jung diam malam ini?"tanya Jaehyun.
“Mungkin lelah,” ucapnya sambil menonton drama tersebut, Jaehyun memegang tangan istrinya dan mencium telapak tangan Doyoung.
“Kalau begitu, ayo kita pekerjakan pembantu. Tanya Jaehyun
"Aku tidak ingin membuang-buang uang!"Lagipula tugas seorang istri adalah menafkahi kebutuhan suaminya, jadi ingin menyewa seorang pembantu untuk menjadi seorang istri?", tanya Doyoung
Jaehyun membantah. "Tidak! satu milikku ini cukup," jawabnya sambil tersenyum hingga pipinya cekung.
![](https://img.wattpad.com/cover/363613725-288-k548243.jpg)