Para tamu omega dan wanita yang hadir pun terkesima melihat kedua itu masuk, ada pula yang saling berbisik mengagumi visual kedua tersebut.
Jeno yang tadi memeluk leher Eunwoo sudah lelah menunggu ibunya mengambilkan popoknya, "Ayah, kenapa tidak teman Mama mengambil popok Jeno dari tadi?" mungkin mama tersesat karena rumah papanya besar, ucapnya membuat eunwoo tersenyum melihat kelucuan anak berusia lima tahun itu.
"Mama bilang kalau papa ikut, siapa yang akan menjaga Jeno menangis. Jeno harus cepat besar agar mama tidak pergi mengambilkan popok untuk Jeno," ucapnya dengan nada mengejek.
Awalnya Jaehyun ingin menghadiri acara yang diselenggarakan oleh mantan teman dekatnya, namun ia sepertinya harus menanggungnya ketika Rose, yang merupakan istrinya, memintanya untuk menghadiri pesta teman wanitanya.
Setelah Doyoung pergi, Jaehyun berusaha mencari keberadaan mantan istrinya namun gagal dan di saat yang sama ia disalahkan oleh kedua orang tua Rose karena telah menghamili Rose. Jaehyun harus menikahi wanita itu karena tidak ingin mengecewakan orang tuanya lagi.
Setiap melihat tumbuh kembang anaknya bersama Rose. pasti teringat dengan apa yang terjadi pada bayi yang dikandung Doyoung, bagaimana wajah bayi tersebut mirip dirinya atau bercampur dengan Doyoung, Jaehyun sangat merindukan Doyoung Kim.
"Daddy!" teriak putranya mendekatinya."Jangan lari-lari nanti jatuh ujar jaehyun mendekap tubuh kecil itu.
Banyak orang yang mengatakan bahwa anaknya tidak mempunyai kesamaan apapun dengan dirinya, nyatanya ia juga merasakan hal yang sama, namun ia mengesampingkan semua itu demi dirinya, cukuplah masa lalu yang buruk telah terjadi, ia tidak ingin kehilangan sesuatu yang berharga dalam dirinya. kehidupan.
"Mummy kamu mana?" tanyanya pada putranya shotaro Jung yang datang sendiri kearahnya tanpa rose menemani.
"Mummy bilang jangan ganggu dia!" Adu Shotaro masih kecil lalu Jaehyun mengeluh istrinya tidak pernah terpikir untuk merawat putranya dan dia juga bingung kenapa.
Di tempat lain, ketiganya tertawa bahagia, bahkan kedua orang dewasa itu hanya menahan kegembiraannya melihat bayi berusia lima tahun itu bernyanyi di pesta itu.
Jeno berlari cepat menuruni tangga menuju ke dua orang yang dicintainya itu." Lihat Jeno memiliki suara yang bagus, senyuman itu menyembunyikan matanya.
"Tapi ayah lebih jago menyanyi, benar kan ibu?" tanya eunwoo melirik doyoung yang tertawa.Jeno yang mendengar itu terus menggembungkan pipinya dan menatap wajah ibunya menunggu jawaban dari pertanyaan ayahnya.
"Jeno lebih jago menyanyi," kata Doyoung, membuat Jeno melompat gembira dan melirik ke arah Eunwoo yang tertawa.
"Lihat apa yang ibu katakan jeno!" ayah hanya berbohong, ucapnya sambil menjulurkan lidahnya ke arah Eunwoo.
Kepala Doyoung menggeleng melihat tingkah kedua alpha yang adu mulut dan juga ia dibuat bingung dengan alpha tampan di sampingnya yang tidak mau mengaku kalah pada putranya yang baru berusia lima tahun.
"Mama Jeno pembohong! Dia hanya tidak mau memuji ayah karena takut Jeno marah dan menangis malu," kata Eunwoo.
"Itu ayah yang suka membohongi Jeno! Tuduh mama lagi juga," jawab Jeno.
Para tamu yang hadir hanya tertawa melihat pertengkaran kecil itu, Doyoung juga sudah lelah dengan pertengkaran itu dan telinga sang alpha pun dipelintir untuk menghentikan pertengkaran verbal tersebut.
“Aduh mama, telinga Jeno sakit kalau dicubit,” kata putranya yang berusia lima tahun."Sakit bunny, lepaskan telingaku, kalau diremas kuat-kuat bisa dicabut, itu yang tadi Eunwoo minta dilepas.
"Sakit?" Telinga mama juga sakit!" Jeno ayahnya bertengkar dari tadi, ucapnya.
Kedua alpha tampan itu mengangkat tangan seakan ikrar sumpah."Janji ngak berantam lagiujar kedua mereka bersama mengundang tawa seluruh yang hadir setelah doyoung menghentikan aksinya tadi.
"Itu kuih jeno! Ucap sang alpha kecil saat melihat dua lapis manisan yang didorong masuk oleh para pekerja disana.
![](https://img.wattpad.com/cover/363613725-288-k548243.jpg)