💍25💍

410 26 0
                                    

Sepanjang perjalanan ketiga mereka hanya terdiam.nyatanya doyoung sering melirik ke arah jaehyun yang sedang mengemudi.

Doyoung memilih pergi bersama Jaehyun untuk menemui mantan ibu mertuanya.""Terima kasih."  Ucap Jaehyun sambil tersenyum kecil setelah terdiam cukup lama.

"Mengapa?" tanya Doyoung menatap Jaehyun dengan wajah bingung saat menerima perkataan Jaehyun.

"Sejujurnya aku tidak pernah menyangka kalau kamu akan membiarkan Jeno bertemu dengan ibuku, bahkan Jaehyun pun tertawa.

Mobil mewah Jaehyun masuk ke dalam rumah dan parkir di tempat yang tersedia sebelum membukakan pintu untuk Doyoung.

Jaehyun memilih menatap Doyoung hingga mata mereka bertemu, "Sejujurnya aku bersyukur atas kebaikan hatimu karena membiarkan Jeno bertemu denganku. "Kamu bahkan rela berbaik dengan pria yang pernah menghancurkan hidupmu demi kebahagiaan Jeno." dan di sini aku mengambil keuntungan dari itu."  ucap Jaehyun keluar dari mobil dan menuju pintu penumpang.

Jaejoong terus memeluk tubuh mantan istri anaknya itu, "Apakah kamu baik-baik saja?"  kenapa kamu berkunjung sekarang atau kamu membenciku?" tanya Jaejoong dengan air mata mengalir di wajahnya.

"Mana mungkin aku membencimu ibu, hanya saja aku canggung mengunjungimu."lalu sedikit tidak bersedia kerana saat itu hatiku masih terluka akan semua yang terjadi sahut doyoung tersenyum manis.

Jeno yang sejak tadi berdiri di belakang kaki ibunya, mengintip wajah menangis yang sedang berbicara dengan ibunya.

Jaejoong yang memperhatikan kehadiran anak kecil itu memandangnya."Wajahnya persis seperti Jaehyun." Saat masih kecil katanya dia berlutut agar sesuai dengan tinggi badan anak kecil yang biasa disebut cucu sungguhan.

"Sayang, siapa namamu?" tanya Jaejoong lembut membelai pipi chubby bayi yang masih bersembunyi di kaki Doyoung.

“Jeno Kim, umur lima tahun.” ibuku bernama doyoung Kim dan sekarang aku mempunyai dua ayah bernama eunwoo Cha dan papa jaehyun berkata sambil memperlihatkan dua gigi depannya yang baru saja tumbuh.

Sebenarnya, kamu sangat manis, kata Jaejoong sambil menarik cucunya ke dalam pelukannya dan memberikan banyak ciuman pada Jeno."Terima kasih nenek," jawabnya lagi.

Jaehyun meminta dirinya untuk naik dan membawa Jeno bersamanya, "ibu sangat senang ketika saya mendengar dari Jaehyun bahwa doyoung datang ke sini.

Doyoung hanya tersenyum menanggapi perkataan Jaejoong.
" Mungkin ibu terlalu malu untuk menanyakan hal ini padamu tapi ibu tetap berharap kamu menjawabnya.

Doyoung mengerutkan keningnya saat mendengar kata itu keluar. "Silakan, ibu bertanya?". Doyoung akan menjawab jika memungkinkan."

Jaejoong tahu kalau pertanyaan yang dilontarkan kepada mantan menantunya itu bisa membuat mantan menantunya tadi berpikiran buruk terhadap dirinya.

"Apakah masih ada tempat untuk Jaehyun dalam hidupmu?"  Aku tahu itu pertanyaan yang sulit untuk kamu jawab, tapi hatiku sangat ingin mengetahuinya.Di sisi lain, Doyoung memberikan reaksi bingung dan beku terhadap pertanyaan tersebut.

Melihat anaknya tertidur lelap, Jaehyun tersenyum kecil dan merutuki kebodohan masa lalu, "Aku benar-benar bodoh karena aku memilih untuk membunuhmu sebelum matamu melihat dunia dan aku juga sangat tidak tahu malu sekarang kerana aku ingin kamu dan ibumu kembali di sisiku. Maafkan aku karena kamu harus mempunyai ayah yang kejam dan bodoh kata Jaehyun mencium kening Jeno dengan lembut.

Lamunan Jaehyun terhenti ketika ia mendapat pesan dari Rose, ibunya sudah mengatakan bahwa mantan istrinya itu mengajak putra keduanya berbelanja saat ia menjemput Doyoung dan Jeno.

UNTIL (JAEDO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang