4.

395 20 0
                                    

Setelah kedua manusia dengan perasaan yang berbeda tersebut menaiki bus dan mengambil tempat di paling belakang. Ada perasaan berbeda yang keduanya rasakan. Si perempuan terlampau bahagia dan tak percaya dengan kejadian apa yang sedang terjadi padanyanya kini. Sedangkan si pria dalam hatinya merutuki tingkahnya sendiri, bingung dengan apa yang sedang dia lakukan sekarang. Wonwoo tidak mengerti kenapa dia bertingkah sejauh ini, seakan-akan kejadian ini terjadi bukan karena kehendaknya. Namun dirinya benar bukan, dirinya tidak bersalah bukan? ini semua adalah kerja takdir, takdirlah yang menuntunnya duduk disamping gadis ini di dalam bus.

Drrrrt...drrrt....drrtttt

Getaran handphone di dalam sakunya kembali membawa Wonwoo menuju kenyataan
" yeoboseyo, wae hyung " jawabnya sambil membenarkan letak masker dan kacamatanya demi memperlancar penyamarannya.

"apa kau bilang?? wae?? kau masih bertanya kenapa, kau sedang mempermainkanku ya. Kau memintaku datang padamu karena kau mengatakan ponselmu akan habis baterai dan sekarang justru kau malah pergi menaiki bus itu" bagaimana ini, bahkan ia lupa kalau tadi dia meminta tolong pada managernya untuk mengantarkan powerbank miliknya.

" mianhae hyung, aku lupa mengatakan padamu. Aku harus buru-buru pergi karena aku ada urusan, nanti aku akan meneleponmu ketika aku sampai dirumah " tanpa menunggu jawaban diseberang sana Wonwoo mematikan telepon secara sepihak.

" apakah oppa sibuk? oppa harus kembali bekerja sekarang? " tanya gadis itu pada pria disampingnya. Dae Hwa hanya tidak enak pada artis Idolanya ini mungkin saja dia sibuk, tapi pria ini justru harus terjebak bersamanya.

" tidak, managerku menelepon karena aku pergi padahal aku yang mintanya untuk mengantarkan powerbank padaku karena ponselku kehabisan baterai " jawab Wonwoo jujur.

" ohhhh, bagaimana ini. Haruskah kita kembali? sebelum terlalu jauh " lanjut Dae Hwa panik dan semakin merasa tidak nyaman.

" tidak apa-apa, manager hyung tidak akan marah, mungkin hanya kesal saja " tawa Wonwoo terdengar setelahnya. Bagai tersihir Dae Hwa yang sedang menatap Wonwoo dari samping pun membeku karena bisa mendengar tawa dari Idolanya sedekat ini. Tawa itu menggema, menelusup kedalam sudut hatinya membuatnya bingung mengartikan apa yang sedang ia rasakan sekarang.

*****

Keduanya turun dari bus, Komplek Apartemen Dae Hwa ada diseberang jalan. Setelah menyebrang Dae Hwa dan Wonwoo berjalan beriringan menuju Lobby Apartment milik Dae Hwa. Apartement milik Dae Hwa adalah Apartment berjenis Penthouse yang terletak di lantai 49 Acro Seoul Forest. Menaiki lift menuju lantai 49 keduanya sama-sama terdiam. Bukan, bukan karena canggung atau tidak ada yang harus dibicarakan. Hanya saja Wonwoo heran dengan gadis yang sekarang sedang berdiri disampingnya ini. Banyak pertanyaan yang terlintas dibenak Wonwoo namun tertahan diujung lidah, karena dirasa sedikit tidak sopan untuk menanyakannya sekarang.

Seberapa banyak uang yang dimiliki gadis ini hingga ia mampu membeli Apartement disini, seharusnya ia tidak heran. Karena gadis ini sudah terlampau sering mengikuti Fansign yang itu berarti gadis disebelahnya harus membeli album sebanyak-banyaknya untuk memenangkan tiket Fansign bukan.

Tinggggg....

Suara pintu lift terbuka membuatnya kembali tersadar dan segera mengikuti langkah Dae Hwa menuju Apartment milik gadis didepannya.

" silahkan masuk oppa " ucap Dae Hwa setelah keheningan yang panjang.

" ndeee, kamsamnida " balas Wonwoo sambil berjalan memasuki Penthouse milik Dae Hwa. Dan mengikuti si pemilik rumah menuju ruang tamu dan mendudukkan diri disana.

" oppa ingin meminum apa ? " tawar Dae Hwa pada pria yang duduk di depannya sedangkan dirinya masih berdiri menenteng tas kerjanya.

" apa saja, terima kasih Dae Hwa-ssi " tanpa menjawab kembali Dae Hwa segera menuju kamarnya meletakkan tasnya di kursi meja rias dan mengganti bajunya menjadi baju rumahan yang nyaman dan segera menuju ke dapur. Diambilnya 2 kaleng minuman soda dan dibawanya menuju ke ruang tamu.

Sesampainya diruang tamu terlihat Wonwoo sedang mengamati sebuah foto yang terpajang di dinding. Ada sepasang suami istri yang sudah berumur mungkin hampir 80 tahun. Juga sepasang suami istri yang berumur sekitar 5o tahunan dan juga 1 laki-laki muda berumur sekitar akhir 20-an juga seorang perempuan yang bisa dipastikan itu adalah Dae Hwa.

" itu foto keluargaku oppa " jelas Dae Hwa menjelaskan.

" iya aku tau " jawab Wonwoo mengambil minuman kaleng itu dan membukanya lalu meminumnya.

" apakah kamu tinggal sendiri disini? " tanya Wonwoo selanjutnya.

" iyaa aku sendirian disini " sambil Dae Hwa meminum soda yang ada di tangannya.

" oppa mau aku tunjukkan sesuatu " lanjut Dae Hwa menghentikan pembicaraan yang mungkin akan membuat suasana hatinya memburuk ia pun langsung berdiri dan berjalan menuju suatu ruangan. Tanpa menjawab lagi Wonwoo mengikuti langkah Dae Hwa dan menuju sebuah pintu yang sudah dibuka oleh pemilik rumah.

" surpriseeeeeeeee " ucap Dae Hwa sedikit berteriak. Air muka Jeon Wonwoo pun sekejap berubah menjadi binar bahagia. Bagaimana tidak diruangan ini penuh dengan Poster, Album bahkan Merch yang di rilis oleh grupnya sekarang, SEVENTEEN. Matanya menelisik mengelilingi ruangan yang ada di hadapannya, langkah kakinya dibawa melangkah menuju rak-rak yang dipenuhi oleh album milik grupnya. Tangannya menggapai satu Album yang terletak di rak paling atas, itu adalah album pertama mereka. Hal itu membawanya kembali mengingat bagaimana perjuangannya dahulu bersama teman-temannya saat mereka belum dikenal seperti sekarang. Saat mereka masih berumur belasan tahun yang bahkan tidak ada di benaknya saaat itu ia akan menjadi seperti sekarang.

" aku selalu ingin menunjukkan hal ini pada oppa dan pada SEVENTEEN yang aku cintai " ucapan Dae Hwa memutus ingatan Wonwoo pada masa lalu.

" bagiku SEVENTEEN yang bisa disebut menemaniku 24 jam dalam satu minggu daripada orang tuaku sendiri " lanjut Dae Hwa dengan suara sedikit sumbang menahan kesedihan. Keduanya kembali larut di dalam pikiran masing-masing, yang satu sibuk kembali menyelami masa lalunya. Yang satunya sedang kembali memikirkan kehidupan menyedihkan yang sedang dijalaninya sekarang.

 Yang satunya sedang kembali memikirkan kehidupan menyedihkan yang sedang dijalaninya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guysss tolong bantu vote penulis yang baru belajar ini yaa. Thankyou 😍

See You Next Part 😉

FORBIDDEN LOVE - Jeon WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang