11.

320 12 0
                                    

Matahari pagi telah muncul memancarkan sinarnya, cahaya cerah yang dipancarkan secerah senyum Dae Hwa pagi ini. Semenjak dirinya berubah status menjadi kekasih dari seong Jeon Wonwoo harinya yang semula sepi kini mulai diwarnai semburat merah muda. Prianya itu tak pernah lupa memberinya kabar ditengah kesibukannya menjalani World Tour Concert, rona bahagia selalu terpancar ketika ia membuka mata dan selalu menemukan barisan notifikasi di ponsel miliknya dari kekasihnya pun ketika ia akan menutup mata prianya tak lupa untuk mengucapkan selamat tidur untuknya.

Setelah memarkirkan mobilnya dengan benar Dae Hwa segera memasuki area dalam Butik milik ibunya. Butik yang diberi nama " Ttalgi Dress " tersebut mengusung konsep mewah berwarna merah muda dengan sentuhan sedikit warna gold. Di depan meja kasir ada Kim Min Ah selaku Manager sekaligus orang kepercayaannya untuk membantunya mengelola butik.

" unnie tadi ada Sekeretaris ayah unnie datang kemari " ucap Min Ah seraya mengikutinya menuju keruangannya.

" untuk apa beliau datang kemari, kenapa pula tidak menghubungiku dahulu sebelum datang kemari " jawab Dae Hwa sembari melepaskan jasnya dan meletakkannya digantungan baju.

" baik, terima kasih Min Ah, kembalilah bekerja " putus Dae Hwa mengakhiri pembicaraan dengan Manager butiknya dan segera melakukan pekerjaannya. Namun ditengah melakukan pekerjaannya Dae Hwa kembali terusik dengan ajakan makan malam ayahnya yang tiba-tiba. Tak biasanya ayahnya mengajaknya makan malam seperti ini, bahkan ayahnya cenderung tak peduli dengan apa yang dilakukan oleh Dae Hwa. Hal ini cukup membuat Dae Hwa kebingungan, apakah dirinya melakukan kesalahan? tapi ia rasa Dae Hwa tak melakukan kesalahan apapun.

Pukul 5 sore tepat Dae Hwa segera membereskan seluruh pekerjaannya, mematikan komputernya, meraih kunci mobilnya dan membuka pintu ruangannya untuk berpamitan pulang kepada Min Ah. Setelah berpamitan Dae Hwa berjalan santai menuju mobilnya sambil mengecek notifikasi yang baru saja masuk ke dalam ponselnya.

" bagaimana kalau kita makan malam bersama hari ini? "
" ditempatmu atau ditempatku?"

" miiannheee oppa, bisakah kita bertemu besok? Ayahku mengajakku makan malam hari ini "

" gwenchanaa, kita bisa makan siang bersama besok, jadwal latihanku dimulai disore hari besok"
" kamu akan pergi ke rumah ayahmu sekarang "

" baiklah kita makan siang bersana besok, oppa yang pilih tempatnya "

" baiklah, josimhae, kabari aku kalau kamu akan pergi tidur, jadwalku latihan akan selesai sangat malam hari ini "

" jangan lupa makan oppa "

Setelah berbalas pesan dengan kekasihnya, Dae Hwa kembali melanjutkan langkah kakinya menuju mobil miliknya dan segera melajukan kemudi mobil menuju kerumah besar ayahnya. Perjalanan yang perlu ditempuh Dae Hwa untuk sampai dirumah ayahnya tidaklah terlalu jauh, hanya memerlukan waktu 25 menit Dae Hwa telah sampai di gerbang besar rumah tersebut. Tak lama kemudian pintu gerbang terbuka otomatis kemudian menampakkan halaman dengan rumput hijau disebelah kirinyanya. Lalu ada beberapa Pohon Spathodea berdiri kokoh dihalaman rumah tersebut. Meninggalan rumah dan memilih tinggal di apartment miliknya sendiri semenjak ibunya meninggal membuat Dae Hwa kembali teringat akan kenangannya dimasa dahulu ketika mendiang ibunya masih ada. Pohon Spathodea ada tempat yang paling disukainya dan kakaknya ketika musim hujan tiba. Setiap pagi masih menggunakan piyama ia dan kakaknya akan berdiri dibawah pohon itu hanya karna kuncup bunga dari pohon itu akan memuncratkan air seperti turun hujan yang berasal dari embun pagi. Lalu kemudian ibunya akan berteriak dari balkon atas rumahnya " masih pagi, jangan mainan air nanti kalian sakit " lalu keduanya akan berlari sambil tertawa-tawa masuk kerumahnya dan bersiap pergi kesekolah setelahnya.

FORBIDDEN LOVE - Jeon WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang