Canggung

321 26 2
                                    

Mereka pun akhirnya sarapan bersama di sebuah gerobak pinggiran jalan di sana. Mereka semua sarapan dengan bubur

Satu sama lain terlihat sangat canggung kecuali Nadya, karena Nadya kan tak mengenal Patra dan Senja secara personal atau ada hubungan lainnya jadi bagi Nadya santai saja

"Kalian tim aduk atau ga di aduk" tanya Nadya yg mencoba mencairkan suasana canggung itu

"Kalau aku sih ga di aduk" ucap Nadya

"Di aduk" jawab mereka bertiga kompak

"Waw..pagi-pagi udah kompak ya" ucap Nadya yg tertawa

"Em..aku beli minuman dulu ya" ucap senja pergi ke arah tukang minuman

"Kamu minum apa nad?" Tanya Rafid

"Kaya biasa aja aku ka" ucap Nadya

Rafid pun juga pergi untuk membelikan minuman

Patra tak mengikuti senja karena dia percaya dengan senja saat ini, senja tidak akan mengkhianati nya.

"Ka Patra, udah berapa lama pacaran sama Ka senja?" Tanya Nadya tiba-tiba hanya sekedar basa basi saja

"2 tahun" ucap Patra

"Oh..cinta sama ka senja?" Ucap Nadya

"Maksud kamu apa nanya seperti itu, jangan karena kamu dekat dengan manager kami, kamu bisa seenaknya ya" ucap Patra sedikit kesal dengan sikap Nadya

"Astaghfirullah kenapa semau cowo itu serba emosian sih" ucap Nadya sengaja dengan suara keras

Patra hanya melihatnya dengan tatapan tajam

"Biasa aja dong liatnya udah kaya mau nerkam aja" ucap senja

"Aku ga maksud apa-apa, tapi aku cuma tanya aja, hanya memastikan
Cowo yg di depan sana itu tuh yg ngeselin dan Sok tahu plus Denial banget itu udah ga ada kesempatan lagi untuk ka senja" jelas Nadya membuat Patra kaget

"Ga usah kaget, ka Patra juga tau kan kalau mereka mantan" lanjut senja

"Maksud kamu, kamu mau bikin saya sama senja putus gitu" ucap Patra

"Astaghfirullah, kenapa sih su'udzon aja sama aku" ucap Nadya

"Aku ga punya ya niat kaya gitu, aku tuh cuma mau liat mereka ga Denial aja sama perasaan masing-masing" ucap Nadya

"Kamu jangan macem-macem" ucap Patra mengancam

"Ishh..jangan ngancem anak kecil" ucap Nadya

"Ka Patra tau kenapa mereka pisah" tanya Nadya

Patra hanya terdiam karena memang Patra tidak tahu sama sekali tentang masa lalu senja secara detail

"Kalau ternyata pisah mereka hanya sebuah kesalahan karena kesalahpahaman gimana? Ka senja bakal mikir ulang lagi ga?" Ucap Nadya

"M-maksud kamu apa?" Tanya patra

Sementara itu antara senja dan Rafid yg membeli minuman

"Kamu sering olahraga ke sini?" Tanya Rafid yg tepat berada di belakang senja membuat senja kaget

"Eh..iya pak" ucap senja

"Masih manggil bapak aja, aku kan bukan bapak kamu" ucap Rafid

"Tapi bapak atasan saya jadi saya harus menjaga kesopanan saya" ucap senja

"Iya iya iya" ucap Rafid mengalah

"Pak air mineralnya dua ya" ucap Rafid dan mengambil dua air mineral itu

"Bapak ada hubungan apa sama Nadya?" Tanya senja keceplosan

"Ih..kenapa nanya itu gila" gumam senja

"Kenapa? Kamu cemburu ya?" Tanya Rafid yg sepertinya senang

"Ga jadi pak, saya duluan" ucap senja yg berlalu pergi meninggalkan Rafid begitu saja setelah membayar minumannya

Saat ingin menghampiri Patra, senja melihat Patra sedang asyik mengobrol dengan Nadya dengan tawa Nadya yg terlihat sepertinya mereka sudah akrab

"Maksud kamu apa tadi?" Tanya Patra sekali lagi

"Em..ga ada maksud" Nadya tak jadi membicarakan hal itu karena terlihat Rafid dan senja sudah kembali

Patra kesal karena Nadya menghentikan pembicaraan nya begitu saja. Patra memikirkan bagaimana jika ucapan Nadya benar karena kesalahpahaman dan itu akan membuat goyah senja kembali

"Heh..bocil ngomongin apa kamu?" Bisik rafid yg terdengar oleh Patra dan Senja

"Kepo sekali pak manager satu ini" ucap Nadya

Pesanan makanan mereka pun tiba, setelah beberapa saat mereka telah menghabiskan makanannya senja pun tanpa basa basi berpamitan pada Rafid dan Nadya

"Pak, kami pamit duluan ya, Nadya kami duluan ya" pamit senja terburu-buru

"Oh..iya kamu hati-hati ya" ucap Rafid yg di senggol oleh Nadya

"Iya ka senja dan ka Patra hati-hati ya" ucap Nadya yg langsung menoleh kepada Rafid

"Eh..iya kalian hati-hati" ucap Rafid kembali

Mereka pun berpisah, Patra melihat jelas wajah senja yg tidak nyaman tadi tapi dia berusaha menutupinya

"Kamu kenapa ga nyaman?" Tanya Patra

"Iya, aku risih aja, ga nyaman" ucap senja

"Karena dia mantan kamu" ucap Patra

"Bukan lah, karena dia atasan aku makanya risih" ucap senja terlihat sedikit bete

"Ya udah ga usah bete gitu, kita jalan lagi aja yuk mau ke cafe Tante ga?" Ajak Patra ke cafe yg dikelola tantenya itu

"Boleh" ucap senja tersenyum

"Cil, kamu ngomong apa aja" tanya Rafid

"Ngomong apa? Sama siapa?" Tanya balik Nadya

"Sama cowonya senja lah" ucap Rafid

"Oh.., eh ga kesel kah bilang cowonya" ucap Nadya yg meledek

"Kan emang bener kenapa harus kesal" ucap Rafid

"Denial terus" ucap Nadya meninggalkan Rafid begitu saja

Rafid masih bingung apakah seharusnya dia tetep mengejar senja meski senja sudah ada Patra, tapi Rafid juga masih mencintai senja. Perpisahan waktu itu adalah penyesalannya karena dia tak pernah menduga bahwa hari ini dia masih ada di sini

Bahkan Rafid belum sempat menjelaskan kepada Senja tentang perpisahan waktu itu

Senja Diruang RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang