Senja (2)

355 31 8
                                    

Patra yg masih syok karena perkataan sang mamah membuatnya terdiam

"Kenapa diam?" Tanya mamah

"Ayo anter mamah" lanjut mamah

Sebelum diiyakan oleh Patra, handphone Patra berbunyi terlebih dahulu yg membuatnya tak bisa mengantar sang mamah ke rumah sakit

"Mah, maaf aku ada kerjaan dadakan jadi engga bisa anter mamah"

"Bener kerjaan atau emang engga mau ketemu dokter Nadya"

"Bener karena kerjaan kok mah"

"Ya udah mamah pergi sendiri aja"

"Engga apa kan mah"

"Iya sayang engga apa-apa"

"Thanks ma, aku pamit duluan ya udah di tunggu bos aku"

"Iya hati-hati sayang"

Patra tidak mengantarkan mamahnya karena ada pekerjaan yg harus dikerjakan, pak Rafid memberitahu nya untuk segera datang

Sesampainya Patra datang pak Rafid sudah menunggunya

"Saya mau pergi beberapa hari tolong kamu bantu selesai kan klien ini bersama Edo" ucap Rafid

"Pak Rafid mau kemana?" Tanya Patra

"Kenapa kamu jadi kepo soal saya?"

"Saya cuma nanya aja pak"

"Ini dokumen-dokumen yg kamu perlukan untuk klien ini"

"Oke pak, emmm...pak saya boleh tanya ga?"

"Tanya apa?"

"Nadya itu sepupu atau saudara pak Rafid?"

"Kenapa kamu jadi kepo soal Nadya juga?"

"Ya udah pak kalau ga mau di jawab juga ga apa-apa"

"Dia teman saya dari kecil tapi saya sudah anggap dia adik saya"

"Ouh. Dia tinggal sama pak Rafid"

Rafid menjadi heran dengan pertanyaan Patra yg semakin aneh

"Kamu kenapa nanya-nanya soal Nadya? Kamu suka? Terus senja?"

"Kok jadi nyasar kesana sih pak, saya bilang kan cuma tanya aja"

"Sebaiknya kamu ga perlu tau soal Nadya"

"Kenapa? Pak Rafid cemburu?"

"Bukan masalah cemburu, kamu jangan macem-macem sama Nadya, sampai Nadya kenapa-kenapa abis kamu sama saya"

"Galak banget padahal cuma abang-abangan"

"Makin melunjak kamu yah, mau saya pecat"

"Ya jangan dong pak masa gitu aja emosian main pecat aja"

"Saya setiap liat kamu juga selalu emosi bawaannya"

"Karena saya dapetin senja kan"

"Wah..makin menyebalkan, minta banget langsung ke HRD"

"Bercanda pak"

"Ya udah saya pergi dulu"

"Pak...pak..satu lagi dong saya mau tanya"

"Masih soal Nadya?"

"Iya pak"

"Apaan?"

"Nadya masih ada orangtuanya pak?"

"Ada dia punya ayah"

"Ibunya kemana pak?"

"Udah meninggal 5-6 tahun lalu"

Senja Diruang RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang