Setelah beberapa menit diperjalanan mereka sampai pada cafe yg di maksudkan Patra
"Nov, bisa kan gue bicara berdua aja sama Senja" ucap Patra
"Oh..iya, Senja gue tunggu sana ya" ucap Novia
"Iya nov, sorry ya" ucap senja
"Santai" ucap Novia
Patra dan Senja duduk di satu meja secara berhadapan sementara Novia dia duduk di beda meja yg ada di belakang
Ada kecanggungan di antara mereka berdua, saling diam begitu lama
"Senja"
"Patra"
Bersama mereka saling memanggil satu sama lain
"Kamu dulu aja senja"
"Kamu dulu aja Patra"
"Hemm, kita putus aja ya" ucap Patra membuat Senja kaget, meski memang senja juga sudah ingin memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Patra tetap saja itu sangat syok karena Patra terlebih dahulu untuk meminta mengakhirinya
"Iya Pat, tadi nya aku juga mau bilang begitu. Aku juga mau kita akhiri ini karena aku ga mau nyakitin kamu lebih jauh lagi, maaf karena aku belum bisa jadi wanita yg baik buat kamu" ucap Senja
"Sebenarnya memang aku kecewa sama kamu dengan sikap kamu selama ini, tapi aku sadar aku juga ga bisa memaksa perasaanku sama kamu, aku juga ga bisa kalau kamu ga bahagia dan terpaksa sama aku" ucap Patra
"Maaf ya Patra aku gue bermaksud untuk itu" ucap Senja
"Meski kita ga berhubungan lagi, aku berharap kita masih berteman setidaknya tidak ada kecanggungan, kita bisa saling sapa kan" ucap Patra
"Kamu masih mau berteman?" Tanya Senja
"Kenapa engga? Kita putus bukan berarti ga bisa jadi temen kan?, Jangan kaya anak kecil kita udah dewasa bisa lebih bijak bersikap sebagaimana mestinya, aku ga suka kita jadi kaya orang ga kenal atau asing" ucap Patra
"Kamu ga marah sama aku?" Tanya Senja
"Awalnya marah malah kesel banget sama sikap kamu, tapi aku juga ga mau bersikap egois yg mentingin kebahagiaan aku di atas kamu. Karena kamu juga ada hak atas kebahagiaan kamu. Jadi ya udah terima aja" ucap Patra tersenyum
"Patra, maafin aku. Aku udah sia-siain orang sebaik kamu" ucap senja berkaca-kaca
"Ya bagus deh kalau kamu ada nyeselnya udah sia-siain orang kaya aku" ucap Patra dengan narsisnya
"Ih..mulai ya kamu" ucap senja
"Hahaha..udah ga usah sedih, ga usah merasa bersalah, kita berteman lagi" ucap Patra menyodorkan salah satu tangannya untuk berjabat tangan
"Iya, kita berteman Patra" ucap Senja meraih tangan Patra dan berjabat tangan
"Berarti bisa ya bersikap santai kaya biasa selayaknya temen" ucap Patra
"Kenapa engga" ucap Senja tersenyum
"Oke...karena urusan kita selesai, cabut dulu ya masih ada urusan" ucap Patra
"Em..oh..iya, kamu hati-hati ya" ucap Patra
"Iya, Nov gue balik duluan ya" ucap Patra pada Novia yg ada di belakang
"Iya Pat" jawab Novia
Patra bergegas keluar dari cafe tersebut meninggalkan Senja dan Novia
"Lo yakin ga nyesel putus dari orang sebaik itu" ucap Novia
"Ga nov, lebih nyesel kalau gue harus pertahanan dia dan bikin dia semakin terluka" ucap Senja mengusap air matanya
"Terus, Lo balik sama Rafid"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Diruang Rindu
RomanceTak pernah ada dalam pikiranku ada wanita lain selain dirimu Perpisahan saat itu adalah hal yg paling ku sesali dan ku tahu kau pasti terluka, tapi percayalah bahwa aku tak pernah melupakan sedetikpun dirimu dalam hati dan pikiranku Senja yg ingin k...