Senja (3)

273 27 3
                                    

Hari semakin sore, Rafid sedang duduk di sebuah teras dengan pemandangan sore hari terlihat sebuah sawah di depan sana dan juga matahari yg mulai terbenam langit senja yg begitu indah

"kenapa bisa di sini?" Tanya Senja yg datang dan duduk di samping Rafid

"Ada kerjaan?" Ucap Rafid berbohong

"Kayanya kantor ga ada kerjaan ke sini deh, lagian Kerjaan apa yg nyasar sampe sini"

"Kerjaan ga melulu soal kantor senja"

"Terus"

"Kamu ga perlu tau"

"Ya udah"

"Kamu ga balik ke jakarta"

"Emang kenapa kalau ga balik"

"Ya ga apa-apa sih, cuma aku mau kasih tau kamu sesuatu"

"Apa?"

"apa yg terjadi dengan hubungan kita,sakitnya aku, kepergian aku, dan semuanya ini bukan salah kamu, aku mohon kamu jangan menyalahkan diri kamu , jangan jadikan beban atau pikiran buat kamu. Jalanin aja kehidupan kamu yg sekarang, bahagiakan diri kamu sendiri jangan pikirkan orang lain termasuk aku. Aku sudah mengikhlaskan semuanya, kamu pantas untuk bahagia Senja" jelas Rafid

Deg...

Kata-kata Rafid  seketika membuat detak jantungnya berhenti sejenak. Meski keputusannya memang tidak ingin kembali pada Rafid atau Patra tapi saat Rafid mengatakan telah mengikhlaskan dirinya begitu saja membuat hatinya sedih dan sedikit kecewa karena Rafid tidak memperjuangkan lagi dirinya

"Apa gue beneran udah ga ada di hati Lo" pikir Senja

"Loh..kenapa gue kecewa" gumam Senja

"Kamu bilang apa tadi?"

"Hmm..ga, ga bilang apa-apa"

"Duh..Lo bego banget sih kenapa jadi goyah lagi" gumam senja

"Aku balik ya" pamit Rafid

"Ke jakarta?"

"Iyah"

"Yakin? Ini udah malem"

"Iya, urusan aku udah selesai. Aku pulang ya, kamu bahagia ya sama Patra" ucap Rafid mengusap kepala senja

Senja hanya terdiam, ia ingin menahan Rafid tapi suaranya tertahan tak dapat mengeluarkan serasa tertahan di kerongkongan

"Aku pamit sama keluarga kamu dulu" masuk Rafid ke dalam rumah

Senja masih saja terduduk diam tak bergeming

"Ibu, ayah, paman semuanya..Rafid pamit pulang ya" ucap Rafid

"Loh..kok pulang?" Ucap ibu

"Ini sudah malam, kamu menginap saja dulu besok pagi baru pulang" saran ayah

"Betul fid, bahaya pulang malam-malam apalagi kamu sendirian kan"

Rafid bingung bagaimana menolaknya tapi ia juga tak bisa tinggal di sini karena semakin lama melihat Senja hatinya akan semakin mengharapkannya

"Kamu nginep aja dulu, besok baru pulang" ucap Senja yg datang dari arah teras

Rafid semakin goyah keinginan nya untuk tetap pulang menjadi tidak ingin pulang ketika Senja juga mengharapkan Rafid untuk tidak pulang malam ini

"Jangan bingung fid, kamu masih kita anggap keluarga" ucap paman

"Rafid jadi engga enak paman" ucap Rafid

"Jangan khawatir nak Rafid, kami tidak ikut campur atas hubungan kalian itu urusan kalian. Dan kalian sudah dewasa untuk menyelesaikan Masalah dan kami juga tidak menyalahkan siapapun" ucap ayah

Senja Diruang RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang