28

642 70 10
                                    

Perang hari ke 2

Terompet penanda dimulainya perang di bunyikan

Suara dentingan adu pedang terdengar sahut-sahutan

"Dimana pangeran Ni-ki?". Bingung Irene

Sambil melihat-lihat siapa tau ia melihat Ni-ki

"Aku tidak mau tahu, pokoknya hari ini aku harus membunuh pangeran Ni-ki". Gumam Irene







Di sisi lain

"Sudah kuduga ia akan menargetkan Ni-ki untuk hari ini". Gumam Jungwon

Flashback on

Di pagi hari jauh sebelum matahari terbit

Jungwon terbangun dari dari tidurnya dengan nafas memburu

"Ini tidak boleh terjadi". Ucap Jungwon

Heeseung yang mudah terbangun pun terbangun dari tidurnya karena mendengar suara Jungwon

"Ada apa Jungwon?" Tanya Heeseung dengan suara serak khas bangun tidur

"Jangan biarkan Ni-ki turun ke Medan perang besok". Ucap Jungwon

Mendengar ucapan Jungwon

Heeseung pun langsung mengambil posisi duduk

"Apa ada masalah?". Tanya Heeseung dengan wajah serius

"Pasukan lawan akan menargetkan Ni-ki besok, jadi jangan sampai Ni-ki turun ke Medan perang". Jelas Jungwon

"Kau serius?". Kaget Heeseung dengan keras





Karena suara Heeseung yang keras, semua yang ada di tenda terbangun

"Ada apa kak?". Tanya Suno dengan suara seraknya sambil mengucek matanya

"Ni-ki". Panggil Jungwon

Ni-ki menatap Jungwon dengan mata sedikit tertutup

"Untuk peperangan hari kedua, kau jangan turun". Ucap Jungwon

Mendengar penuturan Jungwon mata Ni-ki membuka sempurna

"Maksud kakak?". Tanya Ni-ki

"Target mereka adalah kau Ni-ki". Ucap Jungwon

Semua kecuali Ni-ki dan Jungwon kaget mendengar penuturan Jungwon

Sepertinya Jungwon melihat masa depan melalui mimpinya

"Dan jika kau tetap turun ke Medan perang, kau akan....

















Tiada". Ucap Jungwon

Deg

Semua kaget

"Kalau begitu Ni-ki jangan turun ke Medan perang". Ucap Sunghoon tegas

Tumben sekali - pikir semua orang

"Aku mendengarnya". Ucap Sunghoon dingin

"Tapi aku kan pemimpin pasukan, tidak pernah aku mendengar jika pasukan berperang tanpa adanya pemimpin". Ucap Ni-ki

"Aku yang akan memimpin perang". Ucap Heeseung

"T-tapi kak..". Ucapan Ni-ki terpotong

"Ini adalah perintah langsung dari kakakmu!". Ucap Heeseung tegas

"B-baiklah kak". Ucap Ni-ki

"Sudah sekarang kita bersiap-siap, sebentar lagi kita harus menuju ke Medan perang". Perintah Jay

Anwealda [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang