13

953 99 23
                                    

"Ni-ki kau tak apa kan?". Tanya Suho

Ni-ki perlahan bangun dari pingsannya

"Saya tidak apa-apa yang mulia". Ucap Ni-ki

Deg

"Tidak bisakah kau memanggil ku dengan sebutan ayah saja?". Tanya Suho penuh harap

Ni-ki menatap Suho

"Apakah anak pembawa sial seperti saya pantas memanggil anda dengan sebutan ayah yang mulia?". Tanya Ni-ki

Suho tanpa aba-aba memeluk Ni-ki kemudian menangis kencang

"M-maaf, maaf kan ayah, ayah mohon". Ucap Suho di sela-sela tangisannya

Ni-ki pun menangis kemudian membalas pelukan Suho

Sekesal ataupun sebenci apapun Ni-ki terhadap Suho, Suho tetaplah ayahnya

Walaupun Ni-ki memiliki Siwon yang sudah memerankan sosok figur ayah

Ni-ki tetaplah menginginkan kasih sayang dari ayah kandungnya sendiri

"Ni-ki.... Ni-ki memaafkan ayah, dan ayah tolong maafkan Ni-ki juga". Tangis Ni-ki

"K-kau memanggilku apa tadi?". Kaget Suho

Ni-ki tidak menjawab ucapan Suho

Ni-ki malah tambah menangis

"Ayah". Ucap Ni-ki

"P-panggil sekali lagi". Pinta Suho senang

"A-ayah".

Di hamparan Padang rumput yang luas ini lah semuanya mendapatkan apa yang mereka inginkan

Tempat ini merupakan saksi dari awal kebahagiaan yang akan Ni-ki dapatkan

Di tempat yang sama agak jauh dari Ni-ki dan Suho

"Bagaimana, sekarang kau sudah merasa tenang kak?". Tanya Lisa

"Iya, setidaknya aku tau jika Suho sudah berubah". Ucap Jisoo senang

"Kau ingin kembali sekarang atau nanti?". Tanya Lisa

Jisoo menatap Lisa

"Sekarang saja, kasian kau dan bayimu cepat kelelahan jika kita masih terus berada di sini". Ucap Jisoo

Lisa mengangguk menyetujui ucapan kakaknya

"Baiklah sekarang pegang tanganku dan tutup matamu". Ucap Lisa

Jisoo mengikuti kata-kata Lisa

Dalam hitungan detik mereka sudah kembali ke tubuh mereka masing-masing

"Terimakasih karena sudah mau membantuku melihat mereka, dan maaf karena telah merepotkan dirimu". Ucap Jisoo

"Tak masalah, kau ini sama siapa saja, aku ini adik mu kalau kau lupa". Ucap Lisa

"Iya, adik yang masuk ke dalam perut ular hanya untuk menolong diriku yang bahkan bisa keluar sendiri?". Goda Jisoo

"Aish, lupakan lah Kisah itu, jika mengingatnya aku jadi malu sendiri jadinya". Ucap Lisa geli

Jisoo hanya tertawa melihat kelakuan adik nya itu

****

"Aish, aku angkat boosaan". Gumam Irene di tengah-tengah pertemuan

Anwealda [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang