Malam Pertama

3.3K 67 1
                                    

[Author POV]

.

.

.

Setelah selesai dengan pesta pernikahannya, kini Oniel sedang berdiri dibelakang Eril dengan hairdryer ditangannya

Situasi yang sedikit canggung namun romantis untuk pasutri baru ini membuat mereka hanya saling lempar pandang

"Dah" kata Oniel mematikan hairdryer lalu meletakannya dimeja rias

"Makasih ya" ujar Eril

"Mm.." jawab Oniel dengan singkatnya

Melihat respon Oniel yang hanya berdehem membuat Eril sedikit tersenyum kecut, ia sadar bahwa inilah resiko jika menikah dengan orang yang tidak mencintainya atau dengan keterpaksaan.

Setelah selesai dengan rutinitas malam sebelum tidurnya alias skincarean Eril beralih menuju kasur, ia perlahan merebahkan diri dan menyelusupkan tubuhnya dalam selimut

Belum sempat ia berbaring, ia merasakan pergerakan dari sebelah, itu Oniel

"Mau kemana?," tanya Eril setelah melihat Oniel berangsur dari kasur sembari membawa bantalnya

"Kau tidur saja, aku di sofa" jawab Oniel kemudian keluar dari ruangan tidur mereka menuju sofa di ruang sebelah

Eril hanya terdiam, ia hanya menghela napasnya. Namun belum sempat ia berbaring lagi Oniel menampakkan dirinya

Dia mematung

"Kenapa?," tanya Eril lagi

"Ga jadi tidur di sofa"

"Ha?,"

Sikap aneh Oniel membuat Eril mengerutkan keningnya.

Oniel dengan cepat berbaring mendahului Eril yang masih melihatnya dengan tatapan keheranannya

"Kau yang memaksaku menikahimu, jadi bukan salahku jika aku tidur seranjang denganmu."

Pernyataan aneh Oniel cukup membuat Eril tertawa kecil, namun justru membuat Oniel menatapnya

"Maaf," kata Eril

"Huuhhh.." hela napas mereka secara bersamaan

Kemudian sekejap mereka saling pandang, hingga Oniel membalikkan tubuhnya yang kini memunggungi Eril

"Maaf ya Niel, sudah memaksamu sampai dititik ini, mulai hari ini dan untuk seterusnya bahkan saat bayi ini lahir pun aku tidak akan meminta apapun darimu. Aku hanya ingin kau menemaniku saja, Hanya itu" ucap Eril menatap punggung Oniel sembari mengelus perutnya

"Seperti budakmu?," jawab Oniel menusuk

Eril cukup terkejut mendengar ucapan Oniel, "aku tidak bermaksud seperti itu, aku,"

Oniel bangun dari tidurnya, lalu ia menatap Eril "perlakukan aku layaknya suamimu"

Kaget Eril untuk kedua kalinya

"Kenapa?, salah?, hari ini aku resmi menjadi suamimu. Apa aku salah meminta hal seperti itu?,"

"Ee.. tidak, tapi-" Eril sedikit terbata

"Huuhhh.." Oniel mendengus

"Maksudku, jika kau meminta sesuatu katakan padaku, jika kau ingin pergi kemana pun katakan padaku atau papun keluh kesahmu utarakan padaku. Meski terpaksa sekalipun, tapi aku sudah bersumpah dihadapan tuhanku untuk menjagamu dan menghidupimu sebagai istriku"

"Dan untuk ucapanmu, kau tidak meminta apapun dariku meski bayimu lahir sekalipun? Ckk, jangan bergurau. Sejak aku pertama kali resmi menjadi suamimu, aku juga sudah resmi menjadi ayah dari anakmu. Paham?,"

Pernyataan Oniel membuat Eril tertegun, ia tak menyangka pria yang terpaksa harus menikahinya menyikapi keadaan dengan begitu lapangnya

Saat ini Eril tak mampu mengatakan apapun, tubuhnya sedikit bergetar. Kepalanya sudah entah sejak kapan sedikit tertunduk, entah malu atau terharu

Kemudian satu sentuhan halus pada pundaknya membuatnya mangangkat wajahnya

"Aku laki-laki sudah kewajibanku sebagai kepala rumah tangga. menafkahimu, menemanimu dan yang lainnya, (meski sementara) *batin Oniel. jadi, perlakukan aku seperti itu. Bisa?."

Eril meremas sprei mendengar penuturan cukup panjang dari Oniel, kemudian

Sruukh~

Eril menarik lengan Oniel dan memeluknya, tak terasa pun air matanya sudah mengaliri pipi merahnya

"Terimakasih" ujar Eril disela tangisnya

Oniel yang dipeluk secara mendadak hanya terdiam tanpa membalas pelukan tersebut. lalu mendorong perlahan bahu Eril untuk melepas pelukannya

"Tidurlah, ini sudah malam"

Ucapan Oniel diangguki oleh Eril, lalu keduanya berbaring bersamaan. Menutupi diri dengan selimut

Meskipun malam pertama tanpa apa-apa bahkan tidak terlintas apapun dibenak keduanya. Tapi obrolan malam ini cukup membuat keduanya sedikit memberi ruang terbuka untuk satu sama lain




TBC

Haii.... lama yaa 2 minggu ga update, author pusing euy

Ini dinas apa romusha kok kerjanya bertubi²

Mo nangis tapi ya gimana 😭😂

Dahlah semoga keterlambatan ini masih menghibur kalian

Ditunggu next chapnya yaw,

Selamat membaca

[18+] Story Behind Us ✔ || ONDAH JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang