Pergi 🥀

2.2K 66 16
                                    

[Author POV]

.

.

.

Pukul 06.05

Alarm ponsel membuat laki-laki tanpa busana tersebut bangun dari tidurnya, siapa lagi kalau bukan Oniel

Ia mengucek matanya sesaat setelah mematikan alarm yang membangunkannya

Tubuhnya ia renggangkan dengan kedua tangan ia angkat setinggi-tingginya, hingga

"Haa!," kagetnya

Oniel terkejut dengan dirinya sendiri yang bangun tanpa mengenakan baju, kemudian ia menyibakkan selimutnya  dan menunduk, memastikan bagian bawahnya

"Shit" katanya

Sudah biasa jika dirinya bangun dalam keadaan adiknya menegang, namun karena kali ini ia polos tanpa apapun membuatnya salah tingkah sendiri

"Gue ngapain anjir" ucapnya meremas rambutnya sendiri

Oniel perlahan menoleh kearah samping, ruang kosong disebelah kasurnya

"Onieeelllll....." teriak oniel pelan "bodoh, bodoh, bodoh" tambahnya mencaci dirinya sendiri

Oniel menarik selimut untuk ia gunakan sebagai penutup tubuhnya, namun ketika space sebelah tersingkap

Terdapat darah cukup banyak yang tertinggal diatas sprei

Oniel membulatkan matanya, kemudian "Eril" panggilnya keras

Hanya dalam sekali panggilan, pemilik nama menampakkan diri dari balik kamar mandi

"Kenapa?," jawabnya enteng

"I-ini" Oniel terbata sembari bergantian menatap Eril dan noda darah disprei

"Kamu lupa bagaimana bringasnya kamu kemarin?," ujar Eril membuka bajunya

Seketika Oniel membuang muka ke arah berlawanan

"Nggak perlu malu, kamu sudah melihatnya semalam."

Oniel menelan ludahnya sendiri mengingat bagaimana dirinya tadi malam

Beberapa detik dengan cepat Oniel bangun dari tidurnya menggunakan selimut yang masih ia peluk

"Bayimu?, bagaimana bayimu?,"

"Maaf, maafkan aku ril" ucap Oniel panik, mengingat Eril tengah mengandung sekarang

"Darah itu" tambahnya

Eril yang mendengar hanya menghela nafas, "tidak apa, itu bukan salahmu"

"Maksudnya" Oniel sedikit memiringkan kepalanya, ia tidak mengerti

Eril terdiam, beberapa kali ia memejamkan matanya. Berusaha mengatur nafas yang mulai berderu tak beraturan

"Sudah tidak ada,"

"Dia sudah tidak ada disini"

Kali ini Eril menunduk, ia menutup mulutnya sendiri.

"Apa maksudmu?, apanya yang tidak ada, Eril?," tanya Oniel semakin kebingungan

"Bayiku, bayiku sudah tidak ada disini" ucap Eril mengelus perutnya yang terlihat tak sebesar sebelumnya

Eril terduduk, ia membungkam mulutnya mencoba untuk tidak menyuarakan tangisnya

Oniel yang mendengar penuturan Eril hanya terbelalak tak percaya, bagaimana bisa, pikirnya

"Tunggu tunggu, sebenarnya apa yang tidak aku ketahui. Bayimu, kenapa bayimu tidak ada, apa maksud semuanya"

[18+] Story Behind Us ✔ || ONDAH JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang