[Author POV]
.
.
.
Pukul 08.30
Setelah obrolan semalam yang cukup melegakan untuk kedua pasutri ini, pagi ini mereka sedang sibuk berkemas keluar hotel. Tenggat waktunya sebenarnya masih lama sekitar 2 minggu lagi
Namun Eril meminta Oniel untuk pindah dan memulai semuanya di kosan kecil milik Oniel.
"Kamu yakin?," kata Oniel selesai memasukkan koper dalam bagasi mobil
Eril mengangguk, kemudian mereka masuk ke mobil
Oniel dibekali mobil oleh ayah Eril sebagai hadiah pernikahan. Status Oniel sekarang adalah menantu Fahryan meski tidak semua orang tau dan bahkan tidak direstui sekalipun, namun ia setidaknya memantaskan Oniel untuk menjadi suami Eril dari segi penampilan juga materi
Sesampainya dikosan Oniel, ia memasukkan semua barangnya.
"Huuh" dengusan nafas Oniel cukup menyita perhatian Eril "kenapa?," tanyanya setelah sampai di kamar
"Kamu yakin mau tinggal disini?, disini tempatnya kecil, sempit juga." kata Oniel sembari memilah beberapa barang yang sekiranya tidak terpakai dan dibuang
"Kamu yang bilang semalem kan agar aku memperlakukanmu selayaknya suami, aku pun mulai hari ini juga harus memperlakukan diri selayaknya istri. Mengikuti suami"
"Ya kan banyak pilihan untuk tinggal, gak disini"
"Kamu malu ya bawa aku kesini?, aku kan istri kamu, padahal kamu sendiri yang bilang semalem-"
"Ya enggak.. tapi kan, aishh"
Perdebatan pertama mereka sebagai pasutri membuat Oniel menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Aku hanya ingin memulai semuanya ditempat dimana suami aku tinggal" kata Eril pelan mode serius
Kemudian mereka saling padang untuk beberapa saat, tiba-tiba
Glup~
Terdengar suara tegukan saliva dari bibir Oniel, entah apa yang ada dalam benaknya saat ini. Namun cukup untuk Eril dengar
Eril dengan cepat membuyarkan situasi saat itu dengan memindahkan koper miliknya ke sudut kamar
Oniel berbalik badan memunggungi Eril, ia beberapa kali menapar pelan pipinya
"Sadar Niel, sadar" bisiknya pada diri sendiri
"Kenapa Niel?," tanya Eril
"Aa.. enggak"
Setelah selesai beberes, dan membuang barang-barang yang sekiranya sudah tidak Oniel pakai, Oniel hendak menemui pemilik kos. Jika mulai hari ini ia membawa Eril sebagai istrinya untuk tinggal bersama
"Mau kemana?," tanya Eril
"Ke rumah ibu kos, mau ijin kamu tinggal disini" jawab Oniel sembari memakai sendalnya
"Emang harus ijin?," tanya Eril polos
"Iya jelas dong, ini kan kosannya. Kalo bawa orang tanpa sepengetahuannya bisa berabe"
"Kan kita suami istri, masa dia marah"
Oniel kembali dengan hembusan nafas beratnya "huuuhh"
"Ya justru karena istri makanya harus dikenalin,"
Mendengar akan dikenalkan sebagai istri, Eril sedikit bersemangat. "Aku ikut" katanya
"Enggak usah, kamu dirumah aja. Aku udah bawa buktinya" ujar Oniel dengan menunjukkan buku nikah mereka berdua
"Tapi kan-"
"Bukan maksud aku gak mau ngajak kamu, tapi aku gak mau dicap sebagai laki-laki yang ga baik"
"Hah, maksudnya"
Oniel menunjuk sesuatu menggunakan dagunya, lalu Eril mengikuti arah pandangnya
Eril melihat kearah bawah dari tubuhnya
Perutnya yang sudah cukup terlihat menonjol adalah jawaban dari Oniel
"Aa..." kata Eril sedikit kecewa
"Yasudah aku pergi dulu," ucap Oniel kemudian bergegas pergi
Oniel keluar menggunakan motor miliknya, sedangkan mobilnya ia parkir ditempat yang berbeda karena tidak bisa masuk
Setelah kepergian Oniel, Eril hanya terduduk diatas kasur single bad yang sudah tertata rapi
"Siapa sangka, kedua kalinya aku kesini statusku sudah berubah" Eril mengelus sprei kasur, kemudian membaringkan diri
Dirinya hanya melamun, tanpa sadar tangan kirinya mengelus perutnya.
"Jalan cerita seperti apa yang akan tuhan berikan kepada kita setelah ini. Kamu anteng didalem ya sayang, jangan rewel, jangan bikin papa susah. Oke"
Mendengar kata papa dari mulutnya membuat Eril menggigit jarinya sendiri,
"Papa" ulangnya, tanpa sadar satu garis senyum itu tercetak tatkala membayangkan ia memanggil Oniel sebagai papa untuk anaknya kelak
TBC
Nyicil nulisnya udah dari kapan hari, tapi emang belum di publish aja
Lagi males dan capek
Ditunggu next chapnya yaw,
Selamat membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] Story Behind Us ✔ || ONDAH JKT48
FanfictionWARNING 🔞 mengandung HOT CHOCO "Eril aku mohon, jangan bawa Ollan" Teriak Oniel ketika ia melihat kepergian Istrinya Ariella Ketidak mampuan Oniel memenuhi tuntutan kedua orang tua Ariella yang begitu besar membuat ia dipandang sebelah mata oleh ke...