Awalan

8.2K 349 4
                                    


.
.
.
.

Mempunyai harta yang berkecukupan dan istri yang akan melahirkan anak pertamanya adalah berkat Tuhan yang paling indah di terima oleh Mahesa.

"Sayang, kenapa kau tidak membiarkan dokter memberitahu jenis kelamin anak kita" tutur Mahesa sambil mengusap perut besar istri nya, Kaluna.

"Hanya saja, aku ingin itu kejutan untuk kita" balas nya sambil mengelus lembut rambut hitam tebal suami nya.

Kebahagiaan yang tak terhitung Mahesa rasakan, mengetahui anak nya akan lahir beberapa Minggu lagi. Namun ada hal yang sangat ragu ia beritahu pada istri nya. Dia harus pergi ke luar kota karena urusan pekerjaan.

Kaluna sebagai sang istri hanya bisa mendukung hal yang terbaik untuk sang suami, jadi dia mengizinkan Mahesa pergi perjalanan keluar kota.

Kebahagiaan yang selalu Mahesa dan Kaluna rasakan ternyata tidak selalu berpihak pada nya. Kecelakaan yang tak terduga terjadi pada Kaluna, saat dia ingin menuruni tangga tetapi kaki nya terpeleset dan terjatuh membuat nya mengalami pendarahan.

Mahesa yang masih berada di luar kota, tak peduli apapun tentang pekerjaan nya, Kaluna nya nomor satu.

Tuhan tak berpihak pada Mahesa, Kaluna di nyatakan meninggal. Pendarahan berat yang terjadi membuat nyawa Kaluna tak terselamatkan.

Rasa sakit dan keputusasaan, itu yang di alami Mahesa di hari-hari sepeninggal nya sang istri. Tapi dia tidak bisa menyalahkan atau membenci putra nya dalam hal ini.

Sagara Everest, putra pertama Mahesa dan Kaluna.

Mahesa sangat menyayangi Sagara. Tapi karena pelampiasan yang di lakukan untuk menghilangkan ingatan nya tentang Kaluna, dia terlalu sibuk bekerja.

Dia hanya ingin anak nya menjadi orang yang sukses dan selalu menekan Sagara untuk menjadi yang terbaik. Didikan yang tegas menurut nya hal yang sangat bagus di lakukan pada sang putra, namun itu berbalik dengan harapan Mahesa.

Sagara merasa iri dengan teman-teman nya, setiap pagi selalu di antar oleh ayah dan ibu mereka. Dia sama sekali tidak marah Daddy nya menyuruh nya belajar dan terus belajar. Balik lagi, putra Mahesa itu sangat dewasa, tidak membiarkan ke irian dan rasa lelah nya menimbulkan rasa benci terhadap sang ayah.

Tak ada hal yang spesifik Sagara inginkan dari Mahesa, tapi dia ingin satu hal, yaitu, adik. Salah satu teman nya menceritakan tentang bagaimana rasa nya memiliki adik. Bi Sanah juga menjelaskan bahwa mempunyai saudara itu adalah suatu hal yang bisa di banggakan.

Kisah ini tentang Sagara yang menginginkan adik pada sang ayah, tetapi dia mengetahui bahwa ibu nya sudah tenang di surga.















Mahesa Everest [umur 30th]

Sagara Everest [umur 5th]
























Jangan lupa vote n komen
Biar cerita nya lanjut ~

Adik bayi, untuk Sagara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang