chap11

1K 115 2
                                    

Haii haii ada yang kangen ga sama GISKHA?:)

Sorry gayss aku baru bisa up lagi untuk yang kesekian kali nya mwehehe. Aku sibuk bangett gays akhir akhir ini,banyak banget tugas sekolah(sedikit curhat).

Tapi untuk kalian aku usahain buat lanjutin ceritanya di tengah tengah kesibukan aku😊.

Happy reading🦋

Saat itu...


Pada suatu hari ada perempuan cantik dengan dress nya yang berwarna putih dengan rambut nya yang di biarkan tergerai. Duduk di bangku panjang berwarna putih di taman kota bersama pria tampan.

"Makasi ya ka, lo udah mau bantu gue selama ini buat nyembuhin penyakit gue" serly menggantung kalimat nya. "Walau akhir nya gue kalah dengan penyakit gue" lirih nya menunduk menahan rasa sesak di dadanya agar tidak menangis.

"Serr, gue yakin ko,lo pasti sembuh" ucap seseorang menggengam tangan serly. "Lo harus sembuh, lo harus bisa lawan penyakit lo ser" varo menangkup kedua pipi serly membuat serly sontak mendongak menatap nya dengan mata yang berkaca kaca.

Varo adalah salah satu kaka kelas di sekolah serly masa smp. Varo salah satu orang yang paling dekat dengan serly saat smp. Bahkan mereka dekat sekali,umur tidak akan menjadi penghalang untuk mereka berteman. Varo dan serly hanya beda satu tahun saja.

Bahkan varo sudah mengangap serly seperti adik kedua nya sendiri,setelah gista. Dan sebalik nya, serly sudah menganggap varo seperti abang nya sendiri setelah rakha. Mereka cukup dekat bahkan varo sudah membantu serly untuk menyembuhkan penyakit nya walau tuhan berkehendak lain. Bahkan keluarga serly sendiri pun tidak tahu menau tentang penyakit yang serly punya. Hanya varo seorang yang mengetahui hal itu.

Varo ingin sekali memberi tahu keluarga serly tentang hal ini hanya saja serly selalu memaksa agar tidak memberi tahu tentang penyakit nya pada siapapun itu, termasuk keluarga nya sendiri. Bahkan pacar nya, pacar kesayangan nya saja tidak pernah tahu hal itu. Alasan nya adalah hanya tidak ingin mereka sampai khawatir padanya, lagi pula penyakit nya sudah tidak bisa tertolong.

"Gue ga bisa ka, gue dah ga kuat,gue ga bisa lawan penyakit gue, gue kalah sama penyakit gue ka" lirih nya menghapus air mata nya memandang lurus ke depan.

"Lo ga lupa kan sama kata dokter irwan tadi? Dokter irwan bilang kalo penyakit aku ini udah menyebar ke seluruh tubuh aku, bahkan ga ada perwatan medis yang bisa membantu kecuali mujizat tuhan sendiri".

"Tapi lo harus kuat ser, gue ga mungkin ninggalin lo sendiri dengan keadaan yang kaya gini".

"Lo ga usah mikirin gue ka,lo pergi aja ke australia lanjutin tugas lo yang udah di kasih sama dady lo"

"Ser! Ga mungkin gue ninggalin lo sendiri di sini lawan penyakit lo".

"Ka varo! Gue gaa papa! Sekarang lo pulang aja gue gapapa ka, nanti ga enak kalo farel liat dia mau kesini".

"Yaudah gue cabut". Varo berdiri dari duduk nya dan menghilang di hadapan serly.

Farel turun dari motornya membuka helm full face nya. Mata nya memerah urat urat di lehernya tertera jelas seperti ingin keluar.

GISKHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang