Gista tetus memukuli tangki motor nya sambil menyetir motornya.
"Kenapa gue harus nangis? Gue kan ga pernah suka dan ga akan pernah jatuh cinta sama lelaki brengsek brandalan kayak dia" monolog nya menghapus air mata nya kasar. di balik helm kini mata nya sembab selama perjalanan dia hanya menangis.
Gista menghentikan motor nya di tepi jalan dan membuka helm full face nya dan menuruni motor nya di tempat sepi.
"KEMARIN DIA BERSIKAP MANIS SAMA GUE TERUS WAKTU ITU DIA CIUM CIUM GUE DAN MENCAP GUE SEBAGAI PACAR NYA, DAN SEKARANG DIA MALAH BILANG KALO GUE BUKAN SIAPA SIAPA DIA!" teriak gista kali ini di tepi jalan sepi.
"Kenapa di saat gue udah mulai jatuh cinta sama lo,lo malah bikin gue kayak gini rakh" lirih nya menekuk lutut nya dan menutup kedua mata nya menangis tanpa suara di sana.
Tiba tiba tiga preman datang entah apa tujuan nya. "Ei eneng geulis pisan atuh, ngapain sendiri di jalan kaya gini" ujar salah satu preman itu menggoda gista.
Gista mengdongak dan memutar bola mata nya malas.
Bugh
Gista memukul rahang preman yang sudah menggoda nya tadi. "Banyak bacot lo brengsek" ujar nya.
"Berani juga dia" ujar preman itu menghapus bercak darah di sudut bibir nya tersenyum smirk.
"Serang!" Suruh nya pada kedua teman nya.
Pertarungan sengit di mulai, gista dengan seorang diri melawan tiga buah preman sekaligus.
Rakha terus mengendarai motor nya mencari keberadaan gista dengan gelisah. "Arghh gue apain dia tadi anj" murka nya mengacak acak rambut nya ftustasi.
Hingga tiba tiba kini mata nya memicing menemukan gista yang sedang bertarung sengit pada tiga preman.
"Gista" gumam nya turun dari motor nya. Rakha terus memantau.
Bugh
Bugh
Pukulan demi pukulan gista layangkan pada tiga preman itu hingga dirinya sampai kehabisan tenaga.
"Cape" gumam nya.
Dari salah satu preman itu menendang perut gista membuat gista tersungkur ke belakang. "Auchh" ringis nya.
Preman itu mendekat dan berjongkok di hadapan gista.
"Geulis geulis tapi galak" ujar preman itu.
Gista menghempaskan tangan lelaki itu kasar.
"Sialan" ujar nya.
Bugh
Rakha menendang ketiga preman itu hingga terjatuh dengan kepala yang berdarah.
"Pergi lo semua brengsek kalo ga mau mati konyol di sini"rakha mentodongkan pistol nya yang tak ada peluru nya itu membuat mereka semua lari terbirit birit.
Gista?dia menangis sesegukan tanpa suara dengan kedua lutut yang di tekuk dan tangan nya yang menutupi mukanya.
Rakha bertekuk menyingkirkan tangan gistabyang menghalangi wajah gista. Mendapati gista dengan wajah yang kusut,kacau,pakaian yang kusut,banyak lebam di setiap sudut wajah nya dan pasti itu karena ulah rakha sendiri.
Rakha mengusap air mata gista lembut. Dengan cepat gista menepis nya dan membuang muka ke sembarang arah.
"Pergi" suruh nya bersabar mungkin.
Bukan nya pergi rakha malah memeluk gista dan menarik tangan gista ke dalam pelukan nya.
"Maaf" hanya kata itu yang mampu rakha ucapkan. Leher nya seperti di ikat hingga susah untuk berbicara melihat kondisi gista yang kacau seperti ini karena ulahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GISKHA [END]
RomanceAwal dari sebuah cerita giskha. Mencintai bukan hanya soal mengucapkan, tetapi juga mengorbankan. Awal dari sebuah cerita giskha dan akhir dari cerita nya. Cewe tomboy yang sudah di ikat dengan ikatan cinta oleh cucu mafia amerika. Di pertemukan ole...