chap20

1.2K 113 21
                                    

Rakha berdiri tepat di depan toko perhiasan. Memlih milih cincin yang pas untuk sang kekasih tercinta.

"Uhmm mba bisa pilihkan cincin yang terbaik di sini?." Ucap rakha pada pelayan perempuan.

Perempuan itu mengangguk seraya memberikan satu buah cincin emas dengan hiasan mutiara di atas nya. " ini tuan, ini cincin terlaku di sini. Harga nya cuman 30 juta."

"Baik lah, saya beli" jawab rakha tersenyum manis.

Pelayan tersebut segera membungkus cincin tersebuhlt dan di kemas rapih rapih. "Ini tuan." Ucap nya memberikan kotak cincin tersebut.

"Ini uang nya." Rakha memberikan beberapa lembar uang berwarna merah pada pelayan itu.

"Pasti gista suka." Gumam rakha melanjutkan langkah nya.

***

Tak terasa waktu begitu cepat. Beberapa hari lagi gista akan lulus SMA sama hal nya dengan rakha. Gista sudah memutuskan agar tetap melanjutkan pertunangan nya bersama rakha kelak,yang lebih tepat nya besok. Persetan dengan omongan aqeela tempo hari akhirnya ia memutuskan mengabaikan ucapan aqeela saat itu.

Mendudukan dirinya tepat di ruang ramu keluarga arkatama. Membahas tentanh peetunangan gusta besok malam yang akan di selenggarakan di apart arkatama.

"Saya sudah mempersiapkan semua nya. Tinggal kamu gista siapkan diri kamu untuk besok."ucap arkatama menatap cucu kandung nya itu.

Gista mengangguk seraya tersenyum manis. "Iya kek." Jawab nya seadanya.

"Momy senang banget sta kamu sudah mau tunangan sama rakha. Momy harap rakha orang yabg tepat untuk kamu." Ucap alinda.

"Mom, gista yakin ko rakha tepat buat gista."

"Momy selalu pwrcaya sama kamu."

Alinda membawa gista dalam dekapan nya. Memeluk erat erat putri semata wayang nya. Seakan tak kuasa untuk melepaskan anak nya.

"Mamih harap kejadian waktu itu ga akan terulang lagi."ucap alinda pelan.

Gista memejamkan mata nya. "Aku harap enggak mom."jawab nya.



⋆ ‧ 🦢₊˚ ⋆. 🩰 。⋆੭ৎ

Tak terasa waktu begitu cepat. Tepat pada tanggal 22 maret 2024 gista bersama rakha akan melakukan tunangan di aprt arkatama yang tepat nya tempo hari mereka kunjungi.

Gista bercermin dirinya di kaca full body tepat diruangan khusus untuk dirinya berdandan.

"Huftt.. serius nih gue udah dewasa." Monolog gista terkekeh pelan.

"Nyonya gista raden margantara." Beo nya.

Gista berjalan gontai turun ke bawah melewati satu persatu anak tangga. Menghampiri rakha dan keluarga nya di sana.

Hening.

Semua menatap gista tak berkedip kala melihat gista memakai dres sepanjang lutut dengan rakbut di gerai.

Gista mulai merajut langkah menghampiri rakha yang masih mematung di tempat. Berbeda dengan rakha yang menatap gista intens dari atas sampai bawah.

"Very pretty." Gumam nya.

"Kha." Panggil gista membuat lamunan rakha buyar seketika. Rakha megerjap seraya menggengam kedua tangan gista dan mengecup nya.

GISKHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang