A Kiss

434 16 1
                                    

Emily duduk di sisi tempat tidur di ruang rawat inap rumah sakit, dengan pandangan kosong. Carlo duduk di samping Emily dan memegang tangannya erat-erat.

"Apa ada yang salah, Emily?" tanya Carlo sambil mengelus tangan Emily. Suara Carlo khawatir.

Emily menggeleng, "Maafkan aku, Carlo. Aku tidak tahu siapa aku atau siapa kamu," jawab Emily dengan lembut.

Carlo terkejut mendengarnya. Dia telah mengenal Emily selama beberapa tahun dan tidak bisa membayangkan keadaan Emily jika dia benar-benar kehilangan ingatannya.

"Jangan khawatir, aku akan membantumu mengembalikan ingatanmu," kata Carlo dengan nada lembut sembari memeluk dan mengusap punggung Emily.

Emily merasa sedih, tidak bisa mengingat kenangan-kenangan indah yang mereka bagikan bersama dengan Carlo. Dia merasa terasing dari dunia di sekelilingnya.
Carlo tersenyum getir, tak bisa dibayangkan betapa hitam dan abu-abunya dunia Emily karena kehilangan ingatannya.
"Memang benar aku tidak bisa mengingatmu, tapi aku merasakan kalau di dalam hatiku begitu mencintaimu." Emily menyentuh wajah Carlo dan mengelus kepalanya. "Seakan hatiku mengenali dirimu dan ingin selalu berada di dekatmu. Jika seandainya kita berada di kerumunan, aku pasti bisa mengenalimu dengan cepat, Carlo." Emily tahu, Carlo adalah belahan jiwanya. Tiba-tiba air mata Emily meleleh.

Emily merasa kebingungan dengan situasi yang dia alami. Baginya, dia seolah-olah berada dalam keadaan yang asing. Semua hal berubah dan tampaknya tak lagi sama seperti yang pernah ia kenal. Emosi dan perasaannya bercampur aduk, ada kekhawatiran, ketakutan dan keraguan tentang masa depannya.

"Bagaimana jika aku tidak mengingatmu selamanya? Bagaimana jika aku terus dalam kondisi seperti ini?" Emily menggenggam erat tubuh Carlo yang memeluknya. Hatinya gelisah.
Carlo tersenyum lembut sambil mengelus punggung Emily. Emily kembali tenang. Ia merasa telah menemukan tempat berlindung yang aman dalam diri Carlo.

"Tidak usah menangis lagi, Little Em," ucap Carlo sambil membalikkan tangannya dan mengusap lembut punggung Emily lagi.

"Tapi, bagaimana aku bisa melupakan semua kenangan kita bersama, Carlo? Aku merasa seperti kehilangan sepotong dari diriku setiap kali aku tidak bisa mengingatnya," kata Emily sambil menangis.

Carlo menaruh tangannya di bahu Emily, memberinya dukungan, "Tidak perlu memaksakan ingatanmu, Little Em. Kamu masih sama indahnya di mataku seperti sebelum hal buruk itu terjadi. Meski perlahan, ingatanmu pasti akan kembali lagi."

Carlo mengelus kepala Emily lembut dan mencoba melepaskan kekhawatiran hatinya tentang masa depan mereka bersama. Emily duduk di sampingnya dengan tubuh yang gemetar. Carlo merasa Emily memperlihatkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan, tapi ia berusaha tetap tenang dan tegas untuk menenangkan perasaan Emily. Ia yakin bahwa ia dapat mengatasi masalah ini bersama dengan Emily. Ia percaya bahwa Emily masih bisa sembuh dari kehilangan ingatannya, tapi ia juga takut jika Emily tak pernah menjadi dirinya yang dulu lagi. Dia ingin membimbing Emily pulih, namun, dia juga takut kehilangan Emily selamanya.

"Sudahlah sayangku, berhentilah menangis. Aku selamanya akan berada di sisimu. Dan tidak akan pernah meninggalkanmu." Ujar Carlo dengan suara rendah.

Emily mengangguk tanpa suara, ia masih merasa bingung dan tidak yakin, tapi ia merasa lebih aman di samping Carlo.

Emily merasakan suhu tubuh Carlo yang hangat dan betapa lembutnya tangan Carlo yang terus membelai rambutnya, itu membuatnya tenang. Emily menghela nafas panjang, dan memejamkan matanya. Carlo membantu Emily membaringkan dirinya dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

Carlo tahu, suatu saat ia harus menjelaskan kepada Emily apa yang telah terjadi. Ia juga takut Emily merasa trauma. Carlo pikir ia mungkin harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EMILY ( HUGE REVISION : PENDING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang