Seducing My Manager

62.4K 1.4K 24
                                    

Pagi yang cerah dan sibuk. Lalu lintas di sekitar kantor tempat ku bekerja sekarang mulai ramai. Suara klakson, mesin yang meraung melaju di atas jalan raya.

Dengan menenteng dua gelas kopi, aku menyeberang menuju kantor. Mataku bengkak, hampir semalaman aku tidak tidur. Membalas setiap komentar yang ada pada blog ku. Kemudian meng-upload wacana baru, dan tidur hanya tiga jam saja akhirnya pagi ini aku bangun dengan mata bengkak tampak seperti bekas pukulan seseorang, gumamku dalam hati.

Jam berapa ini, matahari sudah secerah ini, akupun melihat jam tangan dan ternyata,

Oh tidakk... Aku terlambat.. Ternyata sudah jam sembilan. Sudah terlambat lima belas menit untuk ke meeting pagi ini.

Ku percepat langkahku , ahh menyebalkan sekali,kopi ini memperlambatku. Tatanan rambutku mulai kacau, baju yang ku kenakan mulai tak beraturan, nafasku tersengal. Semua orang yang menanti lift memandangku aneh, seolah aku datang dari dimensi lain. Aku pura-pura tidak mengetahuinya. Akhirnya Aku terselamatkan oleh pintu lift yang terbuka. Semua orang masuk, tapi aku memilih masuk lift yang berada tepat di sebelahnya. Aku lebih baik naik sendiri, pikirku.

Ketika memasuki lift yang lain, ternyata aku tidak sendiri. Seorang laki-laki yg tampan dengan ramahnya menahan pintu lift dan mempersilakan aku masuk. Dengan tersenyum sambil menganggukkan kepala aku mengucapkan terimakasih.
Ahhh terulang kembali masa-masa itu,ketika aku dan laki-laki misterius itu terkurung di dalam lift.

“Miss...”

Laki-laki di sebelahku bertanya,begitu kaget aku tersentak dari lamunanku.

“emm.. Ya?”

“ Anda ingin menuju lantai berapa?” tanya nya sambil menawarkan bantuan untuk memecet tombol lift.

“10” jawabku dengan tersenyum.

Kemudian ia memencet tombol “10” dan “30” ahh ternyata bukan dia,pikirku. Wangi parfumnya pun berbeda.

Kulihat gerak gerik laki-laki ini. Ia begitu gelisah hingga akhirnya pintu lift terbuka di lantai sepuluh.

Mungkin dia sedang terlambat menghadiri meeting sama seperti aku
Aku melemparkan senyum dan pesonaku yang terakhir kepada nya. Ia tersenyum ramah.
Laki-laki ini ramah sekali jelas ia bukan laki-laki misterius itu.

Memasuki ruang meeting, Zedd sang manager menyambutku dengan mengambil kopi yang sejak tadi ku bawa.

“ nah ini dia.. Kami menunggumu sejak tadi dari mana saja kau?”

“aku membeli kopi untuk mu dan .... Untuk ku”  jawabku sambil tersenyum.

Zedd adalah manager sekaligus teman baik ku sejak pertama aku pindah kerja kemari. Ia selalu membantu ku dalam semua hal termasuk menemani ku makan siang.

Setelah satu bulan aku bekerja disini aku merasa nyaman dengan lingkungan tempat kerjaku yang sekarang.

Rekan kerja yang baik, tempat yang bagus, pekerjaan yang tidak membuat stress  dan tentu saja Mr.Lift atau lebih tepatnya Mr. Lift-my-skirt.

Hari ini berjalan cukup cepat di kantor, begitu banyaknya berkas yang aku masukkan datanya kedalam laptop, hingga tak terasa tiba saat sore hari.

Aku dan Zedd akan makan bersama di rumahnya. Sambil mengajariku memakai metode memasukkan data yang terbaru. Zedd selain manager, ia juga adalah mentor ku dalam mempelajari sistem input data di kantor.

Sebelum melewati petugas keamanan, Zedd menarik tangan ku untuk berhenti. Ternyata, ia memberi jalan untuk para pengacara muda lewat terlebih dahulu, menggunakan stelan jas dan dasi merk ternama dan tubuh mereka. Hmm.... Hampir semua bertubuh atletis dan proporsional.

EMILY ( HUGE REVISION : PENDING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang