Hai~
Terimakasih untuk yang selalu nagih boy meet boy, tanpa kalian mungkin cerita ini udah discontinue :)
Dan terimakasih untuk readers-nim tersayang yang selalu setia sama tulisan-tulisanku yang gak seberapa ini hihi
Enjoy and happy reading~
.
.
.Tiga hari setelah kepulangan dari rumah sakit, Wei Wuxian baru bisa kembali masuk untuk menjalani hari-harinya yang membosankan di sekolah. Seperti biasa.
Kembali bertemu dengan orang-orang yang selalu menatap sinis dirinya. Kembali berbaur bersama orang-orang yang hampir tak menganggapnya sebagai manusia.
Aargh, Wei Wuxian sendiri sampai muak setiap kali telinganya menangkap berbagai gosip tentang dirinya yang setiap pasti selalu ada modifikasi.
"Orang-orang yang mengatakan bahwa kehidupan SMA adalah masa-masa paling membahagiakan pasti tidak waras." Wei Wuxian mendumal sebal sembari keluar dari mobil Binghe.
"Belajar yang benar dan jangan membuat masalah setidaknya sampai kau benar-benar sembuh, paham?" Dibalik kemudinya Binghe kembali memberi wejangan pada Wei Wuxian namun sepertinya sama sekali tak digubris. Wei Wuxian hanya menoleh sebentar sekedar untuk merotasikan matanya, seakan mengatakan "cukup, kau membuatku muak." lalu berjalan cepat menuju gerbang yang mulai dipadati murid-murid.
Bibir Binghe berkedut mendapati respon kurang ajar seperti itu dari adiknya, namun tak lama ia menghela napas sambil menggeleng kecil. Setelah memastikan adiknya benar-benar memasuki area sekolah, barulah ia mengemudikan mobilnya menuju kantor.
Wei Wuxian kembali menoleh saat yakin bahwa Binghe sudah pergi. Kedua pipinya tanpa sadar menggembung dengan bibir mencebik lucu saat mengingat perdebatan mereka tadi pagi tentang tata cara pergi ke sekolah.
Sementara ia memaksa ingin menaiki sepeda kesayangannya namun Binghe kekeuh menyeretnya masuk ke dalam mobil.
"Bagaimana jika kau pingsan di tengah jalan saat mengayuh sepeda?! Kau ingin membuat gege mati kena serangan jantung?!"
Berlebihan sekali memang. Wei Wuxian saja harus menahan diri agar tidak mencekik kakak tersayangnya itu ketika mendengar penuturan lebay Binghe.
Saat hendak kembali menyeret langkahnya memasuki bangunan gedung sekolah, Wei Wuxian baru menyadari sesuatu. Ia melirik orang-orang disekelilingnya yang tengah menatap dirinya dengan berbagai tatapan yang tak bisa diartikan.
"Apa?!" Semburnya galak.
Orang-orang yang semula sempat tertegun menatapnya langsung membuang muka setelah disemprot Wei Wuxian. Diam-diam melirik ke arah Wei Wuxian yang sudah menghilang masuk ke dalam gedung sekolah.
"Ah jantungku! Tadi itu benar-benar mengejutkan. Ku kira monster seperti Wei Wuxian tidak bisa membuat wajah menggemaskan seperti itu!"
"Kau lihat senyumannya tadi? Jika saja dia bukan monster pasti sudah ku incar meski harus jungkir balik."
"Tunggu, apa wajahku memerah? Ah sial Wei Wuxian!"
Bisikan-bisikan baru tentang Wei Wuxian terdengar riuh dari para siswa yang baru saja berhasil mengabadikan momen langka dimana untuk pertama kalinya, mereka bisa melihat sisi Wei Wuxian yang seperti itu. Benar-benar sebuah kejutan luar biasa mengingat selama ini yang mereka tau bahwa Wei Wuxian adalah makhluk paling menakutkan dan paling dihindari di seantero sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Meet Boy
FanfictionLan Wangji bertemu dengannya di momen paling kritis dalam hidupnya. sosok pemuda misterius yang berdiri membelakangi cahaya matahari terbit itu bahkan lebih bersinar meski wajahnya tertutup bayang-bayang. wangji ingin bertemu kembali dengan sosok it...