Perasaan gelisah Sakura semakin kian membuncah. Ribuan pertanyaan menggunung membebani benaknya dan pandangan sinisnya semakin bertambah terhadap Hinata. Sakura adalah orang pertama yang meninggalkan kerumunan rookie tanpa berpamitan.
"Hinata, apa kau ingin ikut dengan kami?, aku dan Shino akan pergi menenangkan diri ke permandian air panas, jika kau ingin ikut ayo bergabung" Akamaru ikut menggonggong seperti berkata ya ikutlah bersama kami menyahut ucapan tuannya Inuzuka Kiba.
Gelengan lemah kepala Hinata menolak dengan sopan, dilengkapi dengan senyuman bibirnya yang anggun "arigatou Kiba kun, tapi aku akan langsung kembali ke rumah" sebelum berpisah Hinata mengusap lembut bulu halus yang ada di kepala Akamaru yang menggoyang-
goyangkan ekornya."Baik lah jika begitu, tapi kali ini kami tidak bisa mengantarkanmu pulang, jadi kau harus pulang sendiri, Hinata." Sang gadis mengangguk, "ha'i, watashi wa daijoubu desu Kiba kun, semoga kalian bisa bersenang-senang bersama"
Dengan sedikit berat hati Kiba melambai-lambaikan tangannya di udara, beringsut pergi meninggalkan gadis lemah lembut kesayangan tim delapan "jaa nee..., Hinata" sementara gadis yang ditinggalkan hanya tersenyum lembut melihat kepergian dua rekan nakamanya itu.
Di depan gerbang desa yang damai dan sepi, selain Hinata masih tertinggal Naruto, Sai, dan Ino disana. Ketiga orang itu pun ikut mendengarkan percakapan tim delapan tadi.
Gadis berambut pirang sepanggul bak barbie menepuk pundak Naruto yang sibuk menatap Hinata "Naruto!!" sang pria menoleh menatap manik aquamarine yang memanggilnya.
"Kau harus mengantarkan Hinata pulang, dia sepertinya sendirian dan hari sudah mulai gelap" ujar Ino mengerlingkan mata.
Naruto hanya mematung sedangkan Ino telah berjalan menyusul Hinata yang diekori Sai dibelakangnya "Hinataa!, Naruto akan mengantarkanmu pulang!" pekikan Ino mengejutkan sang gadis hingga menyemburkan semburat merah di pipi ranumnya itu setelahnya.
Tak ingin menunggu lama, Ino langsung mengamit lengan Sai pergi meninggalkan Hinata bersama Naruto, dan yang lebih mengagetkan lagi ketika sang pria bersurai kuning kini telah berdiri tepat disampingnya. Hinata tidak menduga akan berakhir pulang bersama sang pujaan hati seperti ini.
Terjadi keheningan beberapa saat, Naruto melirik Hinata yang bersemu merah, dan entah kenapa hatinya merasa senang melihat gadis itu merona yang mungkin karena dirinya "yoooshh Hinata, ayo kita pulang dattebayo!" ujar Naruto bersemangat yang semakin mendebarkan jantung gadis dihadapannya.
"Ha'i..." lirih Hinata mencuri-curi pandang ke arah Naruto.
Naruto memandangi wajah Hinata yang semakin bersemu dan memerah. Melihat sang gadis kembali merona saat berada di dekatnya membuat si pirang menjadi sedikit legah, mengingat tindakannya yang buruk pada Hinata saat sebulan yang lalu.
Kemudian setelah melangkah beberapa langkah, rasa penasaran Naruto memberanikannya untuk bertanya "Hinata, dimana kau mendapatkan kalung itu?" manik sapphire si pirang tertuju ke arah benda yang melilit leher Hinata.
Manik amethyst Hinata membesar mendengar pertanyaan Naruto yang mempertanyakan tentang kalungnya itu "anoo Naruto kun___Shino kun memberikannya padaku" jawabnya malu-malu tanpa membalas tatapan penasaran pria tampan yang sibuk memperhatikannya.
"Shino?" beo Naruto terperangah, nadanya sedikit meninggi seakan tak percaya.
Anggukan kepala mungil Hinata terayun membenarkan ujaran pria disampingnya itu "ha'i, Shino kun memberikannya padaku. Dia mendapatkan kalung ini di hutan saat melakukan penelitian serangga" kali ini Hinata mendongak menatap Naruto yang tersenyum puas, si blonde tahu jika kalung itu adalah miliknya yang hendak di berikan pada Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY ON KONOHA
Fanfiction[FF CANON] Karakter hanya milik om Masashi Kishimoto {} Apa jadinya jika Naruto dan Sasuke rebutan Hinata? 📌Note : hanya FANFICTION dan tidak akan merubah CANON, mohon bijak dalam membaca🙏 Fan Fiction adalah sebuah cerita fiksi yang dibuat oleh pe...