Ssllluuurrrppp.....
Iruka menuangkan sake ke dalam gelas kecil "apa yang membuatmu meminum sake di siang hari?" ujarnya pada pria bersurai kuning dihadapannya itu "apa kau sedang dalam masalah?, ada yang mengganggu pikiranmu?" sambungnya.
Siapapun pasti tahu Iruka adalah seorang guru, guru yang telah dianggap oleh sang monster Jinchuriki Kurama seperti orang tuanya sendiri. Manik sapphire si pirang membesar. Ia tersentak dari lamunannya, tak menyangka jika Iruka mengetahuinya.
Naruto menenggak segelas sake yang tadi dituangkan oleh gurunya itu untuk melampiaskan kekalutan "tidak juga, hanya saja aku merasa aneh pada perasaanku" jawab Naruto polos. Naruto adalah sosok orang yang sangat terbuka dan jujur dengan apa yang ia rasakan.
Iruka tersenyum kecil, ia tidak sadar jika bocah kecil yang dulu dibenci oleh semua orang dan di anggap monster kini sudah tumbuh sebesar ini, dan telah menyinggung soal, perasaan.
Pria yang memiliki bekas luka horizontal pada hidungnya kembali mengisi gelas kecil yang tadi ditenggak oleh Naruto, tapi kali ini dengan cepat ia menyambar minuman beralkohol tersebut.
"Wanita?" Iruka memalingkan pandangan pada Naruto dengan penuh tanda tanya.
Naruto meraih botol sake di hadapannya, lalu menandaskan alkohol tersebut tanpa menggunakan gelas sampai tak tersisa "aku pun tak mengerti dattebayo!." Kalut dan membingungkan, Naruto mengacak-acak surai kuningnya hingga Iruka terkekeh melihat tingkah sang murid kesayangannya itu.
Wajah Iruka kembali berubah serius dan berhenti tertawa "Naruto.., jika kau punya masalah, jangan dihindari. Kau harus segera menyelesaikannya, jika ada yang ingin kau ceritakan, ceritakanlah kepadaku"
Naruto menatap Iruka dengan mata yang berbinar, hingga pada detik berikutnya sinar matanya yang biru seketika berubah redup. Ia tersadar jika Iruka bukanlah orang yang tepat "Sensei tidak akan mengerti dengan apa yang kurasakan dattebayo" rengekan Naruto membuat Iruka menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya "ya, meskipun aku juga tidak mengerti banyak hal tentang cinta, tapi aku rasa jika kau berada dalam masalah dengan wanita, dan tidak bertindak cepat, maka kau akan menyesal nantinya"
"Hee, cinta?" netra biru Naruto membola sempurna, kaget dengan apa yang telah di ucapkan oleh sang guru "ci-cinta apa maksudmu dattebayo" Naruto spontan memalingkan wajahnya yang merona merah karna malu.
Rona pipi si pirang yang bersemu memecah gelak tawa Iruka, terlihat lucu dan menggemaskan. Naruto sang pahlawan desa, shinobi terkuat tengah dipermainkan oleh perasaan yang dinamakan cinta. Cinta memang luar biasa dan bisa mengubah segalanya "hahaha.., Naruto, rasanya baru kemarin kau mencuri gulungan terlarang dari kantor Hokage ketiga, tapi sekarang kau sudah bisa meminum sake dan bercerita tentang wanita bersamaku. Tak terasa waktu ini berjalan begitu cepat" tepukan pundak dari Iruka membuat tubuh tegap Naruto sedikit terhuyung ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY ON KONOHA
Fanfiction[FF CANON] Karakter hanya milik om Masashi Kishimoto {} Apa jadinya jika Naruto dan Sasuke rebutan Hinata? 📌Note : hanya FANFICTION dan tidak akan merubah CANON, mohon bijak dalam membaca🙏 Fan Fiction adalah sebuah cerita fiksi yang dibuat oleh pe...