PART 2

1.2K 274 8
                                    

Sepasang manik biru sapphire yang berada di dalam ruangan akhirnya tersadar akan kehadiran seseorang di dalam ruangan itu "Ooiii Sasuke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepasang manik biru sapphire yang berada di dalam ruangan akhirnya tersadar akan kehadiran seseorang di dalam ruangan itu "Ooiii Sasuke..!, apa yang kau lakukan di sana teme, kenapa kau hanya berdiri?, kemarilah bergabung dengan kami!" teriak Naruto kegirangan melihat sahabat dan sekaligus rivalnya itu.

"Sasuke kun!" sontak Hinata juga ikut terkejut dengan kemunculan sang bungsu Uchiha yang tiba-tiba juga berada disana.

"Berisik!" hanya satu kata yang keluar dari mulut pria pemilik mata Rinnegan itu.

Naruto menelungkupkan tangan kirinya ke arah Sasuke, ia melambaikannya ke atas dan kebawah berulang-ulang memanggilnya "Oi kemarilah teme!!" Sasuke hanya diam, namun perlahan ia mengikuti perkataan Naruto dan berjalan mendekat pada sang pahlawan desa.

"Ada apa kau datang kemari hm, teme?" Naruto mulai membuka pertanyaan, ekspresinya mulai sedikit tampak serius. Sasuke melirik ke dalam iris sapphire Naruto yang mengaggumkan, "aku kira kau mati!" jawabnya singkat.

"Dasar Teme!, kau kira aku mati!" mulut Naruto pun berceloteh panjang, ia memaki dan tak henti-hentinya mengumpati sahabat plus rival nya tersebut dan setelah merasa puas, ia kembali bertanya "Oi teme___apa kau baik-baik saja?"

"Hn", ujar Sasuke datar.

"Apa kau sudah makan hm teme?" tanya Naruto, lagi.

"Hn"

"Apa kau akan tinggal di desa?" Naruto tetap melemparkan pertanyaan meskipun hanya mendapat jawaban yang super singkat.

"Hn"

"Apa kau sudah punya rumah untuk di tinggali?" ujar Naruto gigih.

"Hn"

Semua pertanyaan Naruto hanya dijawab dengan Hn, hingga akhirnya ia merasa muak dan mencapai batas kesabarannya "sial apa mulutmu hanya bisa berkata Hn! dasar teme!" bentaknya kesal.

"Berisik!!" teriak Sasuke datar.

                                        ***

"Hinata suapi aku lagi" si pirang bergurat membuka mulut melanjutkan sarapannya yang tertunda. Ia memajukan bibirnya mengarah pada kepalan nasi dihadapannya "aku mau onigiri"

Hinata mengangguk "ha'i Naruto kun", dengan sigap si gadis indigo mengambil kotak bento yang berisikan nasi yang dipadatkan dan segera menyuapi Naruto.

"Hinata aku mau minum..."

"Hinata bantu aku berdiri...."

"Hinata pijit kakiku rasanya pegal sekali karna sudah lama berbaring......"

"Hinata suapi aku lagi........."

"Hinataa, Hinataa, Hinataa..." Naruto selalu memerintah Hinata seakan-akan sang gadis harus melayaninya.

LOVE STORY ON KONOHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang