[FF CANON]
Karakter hanya milik om Masashi Kishimoto {}
Apa jadinya jika Naruto dan Sasuke rebutan Hinata?
📌Note : hanya FANFICTION dan tidak akan merubah CANON, mohon bijak dalam membaca🙏
Fan Fiction adalah sebuah cerita fiksi yang dibuat oleh pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhirnya Sasuke dan Hinata tiba di tempat tujuan, yang lebih tepatnya sekarang mereka sudah berdiri dihadapan semua orang yang menanti kedatangan mereka, di depan restoran Yakiniku.
"Minnasan.., gomenasai, aku datang terlambat karna ada beberapa hal penting yang tak bisa dihindari, gomenasai" Hinata menunduk berojigi, gaunnya yang terbuka mengekspos belahan dadanya yang begitu jelas.
Tampak kenyal, lembut, dan padat. Semua mata tertuju pada belahan gunung besar yang bergelayutan di dada Hinata "Wwow besar juga" sahut Sai keceplosan.
"Yaa aku juga tidak menyadarinya selama ini" sambung Kiba dengan pipi yang merona.
Kedua perkataan pria itu terdengar jelas oleh semua tim rookie yang berada di sana, sehingga membuat Ino begitu menggerutu kesal, emosinya meledak, lalu kepalan tinjuannya menghantam keras kepala Sai, yang disusul dengan tinjuan maut Sakura yang meluncur mulus di wajah bertato segitiga Kiba.
Wajah Naruto memanas. Ia menggeram kesal akan semua situasi yang terjadi, buru-buru Naruto langsung membuka jaket hitam tebal miliknya meninggalkan kaos putih polos yang kini ia kenakan. Dengan cepat Naruto berlari menghampiri Hinata untuk memakaikan jaketnya pada sang gadis. Ia tak sabar untuk menutupi area dada Hinata yang sedari tadi sudah terekspos. Disaat Naruto memasangkan jaketnya, ia menatap Hinata seakan-akan sedang marah dan kesal pada kekasihnya, tapi Naruto tak menyadari itu.
Hinata hanya bisa tertunduk takut dan cemas dengan tatapan Naruto terhadapnya, sedangkan Ino dan Sakura saling menatap dan tersenyum senang karena berhasil membuat sang bocah Jinchuriki menjadi cemburu.
"Bukankah dari tadi Sasuke bersamanya dan sudah melihat semua yang kau tutupi itu Naruto?" Sai berceloteh santai dengan senyum palsu yang ada diwajah bak vampirenya.
Naruto sangat emosi, ia mengepalkan kedua tangannya hendak ingin menyumpal mulut Sai dengan tinjuan. Sakura yang juga mendengar ucapan Sai si mayat rasanya juga ingin memberikan pukulan keras ke mulut ceplas-ceplos tanpa filternya. Namun dengan sigap Shikamaru langsung memecah ketegangan suasana malam itu, ia menarik Naruto dan mengajak semua teman-temannya untuk segera masuk ke dalam restoran daging yang sudah mereka pesan.
Para shinobi satu angkatan itu sebelumnya telah memesan ruangan dengan tempat duduk lesehan dan meja persegi panjang yang rendah, sehingga mereka bisa duduk bersebelahan dan saling berhadapan seolah-olah melingkari meja persegi panjang tersebut.
Awalnya dimulai dengan Tenten yang duduk di bagian ujung meja, dan diikuti Lee di susunan meja sebelah kirinya, dan disebelah Lee ada Sai dan Ino, sedangkan di sayap sebelah kanan meja Tenten ada Chouji, Kiba dan Shino, dan di susul dengan Sakura yang duduk di sebelah Ino.
Naruto pun dengan jiwa rivalnya melirik ke arah Sasuke "aku akan duduk di sebelah Sakura chan dattebayo" ucapnya lantang mencuri perhatian. Sakura mencoba menolak Naruto dengan mengusirnya untuk pindah, karna gadis bersurai pink itu tentu saja sangat berharap Sasukelah yang akan duduk di sampingnya "oi Naruto baka!, menyingkirlah dari sampingku!, aku tidak ingin duduk denganmu!" bentak Sakura mendorong-dorong tubuh besar Naruto.