PART 5

1.1K 276 6
                                    

Naruto melompati satu persatu atap rumah warga dengan Hinata di dalam gendongan. Hinata menatap wajah tampan Naruto yang tampak dingin hingga ia menjadi enggan untuk membuka pembicaraan. Di dalam perjalanan hanya ada keheningan tanpa ada sedikitpun suara yang keluar.

Setiba di depan mansion Hyuuga yang dikenal sebagai salah satu klan terkuat di desa Konoha itu, Naruto pun menurunkan tubuh sintal Hinata untuk berdiri dari gendongannya "masuklah!" ketus si pirang, lalu tanpa berbasa basi pria berkaos putih itu pun langsung meninggalkan Hinata dan menghilang begitu saja.

Dari teras mansion, terlihat sosok seorang pria paruh baya yang telah mengamati interaksi mereka berdua, yaitu kepala keluarga dari klan Hyuuga tersebut. Ya benar, Hyuuga Hiashi sang ayah dari putri sulungnya Hyuuga Hinata. Hiashi hanya menatap dengan ekspresinya yang datar saat melihat kebersamaan si sulung dan sang pahlawan desa, dengan diakhiri sedikit senyuman tipis terbit dari bibirnya.
...

Rookie yang masih tinggal di restoran Yakiniku juga tampak bergegas akan segera pulang dan meninggalkan tempat. Suasana terasa sedikit canggung setelah kepergian Naruto dan Hinata, serta ungkapan tak terduga Sasuke yang mengejutkan yang ingin mengantarkan Hinata pulang, sungguh aneh tapi nyata.

Sakura berdiri di depan pintu ruangan, menatap ke arah pria bersurai raven yang masih duduk di lantai "Sasuke kun antarkan aku pulang" cicitnya lembut.

"Hn" jawab Sasuke singkat. Saat hendak berdiri, mata hitam pekat sang Uchiha menemukan sebuah sapu tangan berwarna ungu lavender teronggok di sisi kiri tempatnya duduk.

"Sasuke kun ada apa?" dahi bertanda berlian Sakura mengernyit, ia masih menunggu dan keheranan melihat Sasuke yang masih belum beranjak. Tanpa berpikir panjang Sasuke pun memungut sapu tangan itu dan menghampiri Sakura yang dimintai antarkan pulang.

"Ha'i minaa jaa nee..." para nakama pulang sambil saling berpamitan.

Ditengah perjalanan pulang Sakura sangat bersemangat mengobrol dengan Sasuke dan percayalah semua jawaban Sasuke hanya "Hn"
...

Kiba berpikir, ada sesuatu yang mengganjal otaknya "oi Shino apa kau merasa ada yang aneh dengan Naruto?" ia berjalan dan terus berpikir.

"Tidak ada yang berubah, dia memang selalu lambat dalam mengetahui sesuatu," jawab Shino datar "bahkan dia selalu tidak menyadari kehadiranku" tambahnya.

Kiba yang mendengar curhatan Shino yang selalu di abaikan Naruto hanya bisa terbelalak dengan wajah konyolnya "ayoolah besok adalah hari libur kita sehabis dari misi, mari kita bersenang senang" seketika topik Naruto teralihkan, Kiba merasa senang dengan wajah yang kembali bersemangat "bagaimana kalau besok kita pergi bersama dengan Hinata, hah Shino?" sahut Kiba menyenggol bahu pria pengendali serangga itu.

"Baiklah bukan ide yang buruk" jawab Shino datar.

Senyum Kiba merekah "yooosshh mari pulang!" ia tak sabar untuk menyambut hari esok.
...

"Sasuke kun, terimakasih sudah mengantarku pulang. Aku akan segera masuk. Tapi, sebelumnya karna besok aku sedang bebas dari tugas di rumah sakit___besok pagi ayo kita berkumpul di lapangan tempat kita biasa berlatih ya" permintaan Sakura di iringi dengan wajah memelasnya nan imut dengan mata berkaca-kaca seperti anak kecil memohon minta permen.

"Hn" ketus Sasuke singkat, datar, dan dingin. Dalam hitungan beberapa detik ia pun kemudian berjalan meninggalkan Sakura.

"Sasuke kun jangan lupa besok pagi yaa!, aku akan menunggumu sampai kau datang" Sakura berteriak dengan sangat senang, karna besok adalah hari dimana ia bisa menghabiskan banyak waktu dengan sang bungsu Uchiha kesayangannya.

                                   ***

Keesokan harinya, di kediaman klan yang bertuliskan Hyuuga, tampak seorang gadis bersurai kelam yang tersentak dari tidurnya. Ia menoleh ke arah jam yang ada di dinding kamar, dan jam menunjukkan masih pukul 4 pagi.

LOVE STORY ON KONOHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang