Sebelumnya terima kasih buat yang ada rencana vote dan komen di bab ini, yang nggak mau, ya udah, aku nggak maksa🙏. Enjoy reading✨.
Aku ingetin lagi, ini cuma side story dan nggak akan panjang. Panjang dan detailnya nanti aja lebih lengkap kalo aku jadiin buku.
Yang mau join grup atau saluran, DM instagram aku aja ya
.
.
.
Dua minggu berlalu begitu cepat, seakan waktu berjalan dengan kilat. Setiap hari menjadi bagian dari aliran waktu yang tak terelakkan, dipenuhi dengan rutinitas, peristiwa, dan momen-momen kecil yang membentuk jalinan kehidupan sehari-hari. Sorot matahari pagi yang menyinari langit biru, hembusan angin yang menyegarkan di tengah hari, dan senja yang membawa nuansa damai saat menjelang malam.Dalam dua minggu itu, banyak hal terjadi. Ada kebahagiaan dari kecilnya momen bersama keluarga atau teman-teman terdekat, serta tantangan yang menguji kesabaran dan keberanian dalam menghadapi berbagai situasi.
Di pagi Jumat yang cerah, tanggal 30 Januari 2026, Albirru dan keluarganya bersiap untuk pergi ke rumah Jovan, kakak Naisha, untuk menghadiri acara 7 bulanan istrinya.
"Sayang, gimana? Jasnya cocok nggak?" tanya Albi pada Naisha yang sibuk menyiapkan putri kecil mereka.
(outfit Albi : Zora papamu semangatku TT)
Naisha tersenyum manis sambil mengacungkan ibu jarinya, "Perfect!"
Albi langsung tertawa kecil sambil menepuk puncak kepala sang istri dengan lembut, hampir saja ia mengacak rambut Naisha jika saja tidak mengingat bahwa Naisha sudah menata rambutnya sejak pagi.
(Mama Nai yang udah siap dari pagi)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Flutter (SIDE STORY) ✓
Romance[SIDE STORY] Na-Bi's Endless Love & The Rainbow Reappears, Albeit Missing One Color. ‼️ Alur cepat ✨✨✨ Dalam riak kebahagiaan, kontras adalah bayangan yang menyoroti keindahan. Kebahagiaan seperti matahari yang menerangi, tapi kontrasnya bagaikan ba...