Minjeong mengunci diri didalam kamar mandi, menangis tanpa suara disana. Dadanya sakit menahan semua suara yang ingin ia lontarkan sejak awal, namun tak pernah bisa karena tak punya cukup keberanian.
Yura demam tinggi, dan selalu rewel setiap saat. Ini semua bukan karena ia tak mau mengurus Yura yang sakit dan rewel, melainkan Yura yang tak mau digendong olehnya. Kenapa?
"Bukankah dia anakku?"
Bukankah Karina hamil menggunakan DNA nya juga?
Melihat Yura lebih nyaman dengan Karina lah yang membuat Minjeong iri lebih dari apapun, hari ini Karina bermalam dirumahnya untuk mengurus Yura bergantian dengan Jaemin.
Marah? Iya, tapi Minjeong tak bisa mengekspresikannya. Ia hanya bisa tersenyum tipis dan mengatakan "tidak apa-apa".
Kapan ini berakhir? Kapan? Minjeong hanya ingin pernikahannya sempurna.
"Yura, ini ibu... Kamu manggilnya ibu yaaa" Lirih Karina dengan berbisik.
Bayi perempuan itu tersenyum kecil menatap wajah Karina, suhu tubuhnya sudah mulai normal dan kemungkinan besok pagi Karina bisa pulang ke rumahnya.
"Rin, mana Yura?" Tanya Jaemin yang mendatangi kamar tamu tempat Karina bermalam malam ini.
"Itu... Barusan tidur" Ujarnya seraya menunjuk bayi perempuan yang tengah tertidur pulas "Kenapa?"
"Ya mau gue ambil biar tidur sama gue"
"Sama Minjeong juga? Nanti kalo dia rewel lagi gimana?"
Jaemin mengernyitkan keningnya mendengar ucapan Karina barusan. Kenapa kesannya seperti Karina tak mau jika Yura terlalu dekat Minjeong?
"Gapapa, kalo rewel lagi ya gue sama Minjeong yang berusaha nenangin Yura, biar Yura terbiasa sama bundanya"
"Jaem... Tapi dia anak gue juga"
"Perjanjiannya gimana?" Karina menelan salivanya berat, dan terpaksa memberikan Yura pada Jaemin.
"Makasih ya lo udah ngertiin gue" Ujar Jaemin seraya mengusap lembut pipi Karina dan disusul senyuman manisnya.
____________________________"Pah sebenernya mamah ada kerjaan dimana sih? Fashion week? Tapi papah kok gak ikut?" Tanya Jeevan seraya menoleh kebelakang menatap Jeno yang sedang membaca buku di ranjangnya.
"Gatau Jeev, besok kalo mamah mu pulang aja tanyain sendiri" Ujar Jeno "Udah beresin belajarnya biar gak tidur kemaleman" Sambungnya seraya menatap Jeevan yang masih menatapnya.
"Tapi pah besok Jeev ada rapat wali murid, kan Jeev mau ada camp"
Jeno menghela nafas seraya menutup bukunya "Papah yang dateng, gak perlu khawatir"
"Papa gak kerja?"
"Papa bisa izin sebentar terus nanti balik kerja lagi" Jeno menunjuk kearah meja belajar Jeevan, memberi kode agar dia menyelesaikan belajarnya "Cepet Jeev, udah malem ini" Sambungnya seraya mengernyitkan keningnya.
"Iya papah iyaaaa"
---o0o---
Lagu Bruno mars terputar dengan keras dikamar Haechan, pria itu sedang berbaring seraya memakai masker wajah. Istrinya yang baru saja keluar dari kamar mandi pun langsung mematikan lagu yang masih terputar itu.
"Nyettttttt! Ah lu gak ngerti orang lagi menikmati apa yak?" Teriak Haechan saat Ningning menarik masker wajah yang terpasang diwajahnya.
"Lu niat nganterin gue apa engga sih chil, kalo emang engga ya gapapa... Gue juga kan gak minta dianter, tapi lu yang maksa"
"Oh ya harus dong gue anter, lu kan ada pemotretan sama majalah yang konsepnya agak kebuka..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reciprocal
RomanceApa kamu percaya dengan pepatah "Apa yang kamu tanam itulah yang akan kamu tuai"? Jaemin tak pernah perduli tentang itu. Namun takdir berkata lain, hidupnya perlahan hancur dan menyedihkan. Dosa apa yang telah ia perbuat? ~Dia rela mengorbankan kelu...