14. You like that, huh?

2.1K 119 56
                                    

Tenggorokannya kering kerontang, ia berulang kali menelan salivanya, perutnya juga berulang kali berbunyi, sepertinya di dalam perutnya ini sangatlah kosong. Ia hanya sarapan sedikit, dan hingga saat ini tak ada seorangpun yang datang.

"Ada orang?" Ia berusaha teriak menggunakan sisa tenaganya.

Ini sudah hampir jam 7 malam, namun Minjeong masih berdiri dengan tangan terikat dan kaki yang diborgol. Lututnya begitu lemas dan kaku rasanya, siapa orang yang tega berbuat seperti ini?

Bola matanya bergerak ke sumber suara saat terdengar langkah kaki seseorang yang mendekat. Detak jantung Minjeong berdegup kencang, jujur saja ia sangat takut.

Ia menelan salivanya berat saat sosok pria bertubuh bongsor mendekat lalu duduk di sofa yang ada dihadapannya. Ia ingin bertanya sesuatu namun mulutnya seakan dikunci, penampilan pria itu begitu aneh dan makin membuatnya takut.

 Ia ingin bertanya sesuatu namun mulutnya seakan dikunci, penampilan pria itu begitu aneh dan makin membuatnya takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo..."

Minjeong mengernyitkan dahinya, pria itu menggunakan suara samaran untuk menyembunyikan suara aslinya.

"Mau minum atau makan?" Tanyanya.

"Kenapa?" Hanya itu yang ingin Minjeong tanyakan, kenapa melakukan ini padanya?

Pria itu hanya menggeleng singkat seraya membunyikan jarinya. Itu membuat Minjeong risih.

"Kenapa?!"

Masih tak ada respon, dan Minjeong kembali bertanya ke tiga kalinya dengan nada lebih keras.

"KENAPA?!!"

Pria yang awalnya menundukkan pandangannya itu kini menatap wajah Minjeong dengan tajam, matanya membelalak serta berjalan cepat kearahnya.

Akhhhh!!!

Minjeong memekik keras, pria itu mencekik lehernya tanpa pikir panjang.

"Shut up!!!" Tegas pria itu tepat disebelah telinganya, Minjeong geli sendiri mendengar suara berat itu.

Ia hanya bisa diam dan berusaha mengambil nafas, tangan pria ini begitu besar dan kuat, membuatnya tak berdaya.

Hahhhh!!

Minjeong menarik nafas panjang saat pria itu melepaskan cengkraman di lehernya. Bola matanya bergerak menatap pria bongsor itu melepaskan borgol di kakinya dan menyisakan ikatan yang ada di tangannya.

"Ayo ikut saya..."

Pria itu menarik lengan Minjeong dengan kasar dan memasukkannya dalam suatu ruangan yang cukup gelap.

Bola matanya terus bergerak dari sisi ke sisi menelisik seluruh sudut ruangan minim cahaya itu. Ia juga berulang kali menelan salivanya dengan berat.

Minjeong refleks menghadap pria itu saat melihat ranjang dan borgol diatasnya.

Reciprocal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang