08. Wound

1.7K 134 35
                                    

"Jen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jen... Udah sore gini Jeevan belum pulang..."

"Belum?"

"Mama udah telfon pihak sekolah katanya udah kosong"

"Barusan di grup kelas Jeevan, ada orang tua juga yang laporan kalo anaknya belum pulang ma..."

"Mungkin Jeevan sama mereka kali... Coba kamu telfon pihak sekolah Jen buat mastiin"

"Iya ma..."

Jeno yang masih di tempat syuting pun tentu saja tak tenang mendapat berita bahwa putranya belum juga pulang.

"Gak bu, saya minta nomor security nya aja deh..." Sahutnya yang sedang berbicara dengan wali kelas Jeevan diseberang sana.

Ia yakin sekali bahwa putranya tak mungkin pergi bermain dengan Davin, karena Jeevan sendiri yang telah bercerita bahwa hubungan keduanya memburuk.

"Bapak masih di sekolah kan ini?" Tanyanya yang telah menelfon salah satu security di sekolah putranya.

"Saya sudah cek pak, tapi tetep gak ada anak disekolah"

"Tinggal jawab bapak ini disekolah atau udah pulang?!"

"Udah pulang pak..."

"Bukain gerbang sekolahnya, biar saya cari sendiri!!!" Sahut Jeno singkat seraya langsung memutuskan sambungan teleponnya.

Pria itu melangkahkan kakinya cepat menaiki tangga, mencari putranya yang tak kunjung pulang.

"BELAGU SIH!!!"

"ANAK ANJING!!!"

"AKHHH!!!"

"TERIAK AJA TERUS! GAK ADA YANG BAKAL NOLONGIN!!!"

"HAHAHA"

Brakkk!!!

Pria itu mendobrak pintu ruang operator yang berada di rooftop sekolah sang putra.

Darah segar keluar dari ujung bibir Jeevan, luka lebam ada dibeberapa titik wajahnya, seragam sekolah yang berantakan, dan kaki yang telanjang.

"AYO PULANG JEEV!" Bentak Jeno, ia langsung menghampiri Jeevan yang duduk dilantai dengan kedua tangan yang diikat kebelakang.

Para bocah yang pastinya pelaku perundungan itu terlihat sedikit panik saat Jeno mendobrak pintu yang terbuat dari besi itu.

Reciprocal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang