PUKUL delapan lebih lima, Teja sampai di kantor Genade Group. Iya, Teja bekerja di Genade Group. Bukan sebagai CEO atau Presiden Direktur. Jabatan itu terlalu tinggi untuk Teja yang baru bekerja selama 5 tahun.
Teja diperusahaan Genade menjabat sebagai wakil ketua. Wakil ketua alias wakil dari ayahnya. Tuan Surya Daneshwara.
Meskipun jabatannya saat ini barulah wakil. Tapi Teja sangat diperhitungkan keberadaannya, karena hampir 60% pekerjaan ayahnya sudah dilimpahkan padanya, yang artinya tidak lama lagi Teja akan menggantikan posisi ayahnya dan menjadi pemilik Genade Group selanjutnya.
Mobil Teja sekarang berhenti di depan pintu utama perusahaan. Otomatis seorang satpam langsung menghampirinya, "Pagi, Pak Teja."
Satpam itu mendekat, dan Teja segera menyerahkan kuncinya.
"Parkirkan di area umum saja ya."
Sang satpam mengangguk, dan Teja segera keluar dari mobil.
Berjalan dengan percaya diri, Teja memasuki pintu lobby. Dan tak lama seorang wanita cantik menyambutnya.
"Selamat datang, Pak Teja."
Teja tersenyum merekah. "Thanks, Jul."
Teja berjalan dan sang sekretaris pun langsung mengikutinya.
"Hari ini aku ada jadwal di kantor atau di luar, Jul?"
Teja bertanya tanpa menoleh. Sang sekretaris berjalan mengikuti di belakang Teja.
"Hari ini anda tidak ada jadwal di luar kantor, hanya menyelesaikan beberapa pekerjaan di ruangan anda dan ada satu meeting dengan direktur keuangan di jam 2-3 siang, Pak."
Teja mengangguk paham, sampai di depan lift, sekretarisnya yang bernama Julia tersebut memencet tombol buka lift, dan tak lama lift terbuka.
Teja masuk terlebih dahulu, disusul sekretarisnya.
Sang sekretaris memencet tombol lantai 20 dan sedetik segeranya lift tertutup.
Teja terdiam, kemudian melirik CCTV di pojok.
Lift bergerak, dan menunjukkan posisi mereka berada di lantai 5. Dan sekejap Teja menyergap tubuh sang sekretaris, dan memojokkannya pada dinding lift.
"I miss u, Jul."
Grep.
Teja memeluk sang sekretaris, dan sang sekretaris pun membalasnya.
Tak lama Teja melepasnya, dan menatap intens sang sekretaris yang wajahnya masih berada dalam jarak cukup dekat dengannya.
"Teㅡ aku malu."
Sang sekretaris menutup wajahnya dengan tangan.
Sedang Teja yang melihatnya, tertawa gemas.
"Kamu ini lucu banget sih, Jul. Udah jadi pacarku berapa tahun coba."
Teja mencubit pipi si wanita, dan si wanita merengut sebal. "Jangan cubit pipi, nanti pipiku melar Te."
Teja tertawa lagi, "Habis kamu lucu."
Si wanita melotot, "Aku nggak lucu tau, tapi aku sexy."
Teja yang mendengarnya bukannya menjawab, malah mengarahkan tangannya pada bokong si wanita dan menepuknya.
"Ahhㅡ Teja!!" Julia memekik saat pantatnya ditepuk cukup keras.
Dan dengan segera mencubit tangan jahil Teja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Tapi Jodoh.
RomanceNyonya Bening Renata Kusuma dan Nyonya Meira Daneshwara adalah sahabat diperkuliahan. Mereka bahkan berjanji untuk menyekolahkan kedua anaknya di sekolah yang sama meskipun kedua anaknya berbeda tingkat. Kemudian ketika umur kedua anaknya sudah mema...