you don't have to be perfect, you just have
to try your best🍁
Penilaian seseorang adalah salah satu hal yang dapat menjadi ketakutan paling besar dalam kehidupan manusia. Tidak peduli apakah yang dinilai berada pada pihak yang benar atau salah, semuanya hanya akan terlihat dari luar cangkangnya saja. Cangkang yang melindungi diri dari gunjingan seseorang, kata-kata kasar, atau berbagai tersangka timbulnya rasa tidak percaya diri, juga insecurity.
"Yak! Kau sudah lihat mading fakultas pagi ini? Aditya! Dia menerima beasiswa dari dekan karena karya ilmiahnya yang lolos PKM Dikti semalam, that's amazing right?" heboh seorang laki-laki pada Keyfan
"Kau yakin dia mendapatkannya karena tidak bertindak curang?" Keyfan tak menatap sang teman bernama Agam. "Bisa jadi dia mencuri data seseorang lalu mengajukannya"
"Hei, kau menuduh Aditya?" pertanyaan tersebut membuat Keyfan menghela nafas
"Aku tidak menuduhnya, jika itu benar terjadi bagaimana?"
"Jelas perlu bukti. Jika memang benar, kau bisa memberitahu dekan tentang itu. Lagipula data siapa yang Aditya curi? Dia kan hanya dekat dengan kau dan ak—" ucapan laki-laki di samping Keyfan menggantung
"Dude. Dia mencuri datamu!!" sadar Agam
Keyfan beranjak membereskan barang-barangnya di meja kantin. "Biarkan. Aku tak akan memberitahu dekan. Cukup dia, kau, dan Tuhan yang tau. Aku harap kau juga tidak bercerita pada siapapun"
"Tapi dia.. Oh man that's so bad"
"I know that" laki-laki itu menggendong tasnya. "Perpus?"
"Naah. Aku sedang libur membaca buku" Agam memasang wajah masam seraya menghabiskan jus. "Omong-omong kau masih membantu gadis jurusan psikologi itu mengerjakan proposal? Siapa namanya? Laura? Aura?"
"Naura. Ya aku masih membantunya, kenapa?"
"Kenapa? Fan, bahkan kalian berdua berbeda jurusan dan kau tetap membantunya menyusun proposal? Yang benar saja, apa kepalamu tidak pusing? Kalau suka bilang"
Kedua bahu Keyfan terangkat. "Tanpa kau suruhpun aku sudah bilang semalam. Tapi firasatku mengatakan dia akan menolakku saat di perpustakaan"
"Yayaya Keyfan dan segala insecurity nya. Sekali-kali optimitislah" Agam mengikuti Keyfan beranjak dan berpisah di persimpangan, Keyfan yang pergi ke perpustakaan lalu Agam yang menuju parkiran
🍁
PERPUSTAKAAN
Kalian pernah dengar jika hanya demi cinta seseorang rela berkorban? Ya. Mungkin itulah hal yang sedang Keyfan lakukan, mengorbankan waktunya untuk seorang gadis yang jelas berbeda jurusan dengan dia. Akuntansi dan Psikologi. Bagi Keyfan tidak masalah, toh ia juga sedikit tahu tentang ilmu psikologi karena mendiang sang ibu mengambil jurusan itu dulu, dan beliau menyimpan skripsi sampai tesisnya dengan rapi. Bisa ditebak jika Keyfan membacanya sejak mengenal 'gadis itu'.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURITY DAN PERTEMUAN HARI INI
General FictionInsecurity bukan hanya tentang kita yang mudah tidak percaya diri. Bukan hanya tentang kita yang melihat sesuatu lalu berpikir : Oh tidak! Aku tidak akan bisa lebih baik dari mereka. Tidak. Insecurity bisa menjadi lebih dari apa yang kita pikirkan. ...